.:.
Berhentilah dan bermimpi sekali lagi ketika hidupmu melelahkan.
Lampu – lampu kota akan redup, jejak – jejak akan hilang dan hujan akan mereda.
Namun udara akan selalu ada, pada sayap – sayap yang sempat terpatahkan, dan bagimu akan selalu ada pertolongan.
Berlarilah dan bermimpi, seakan mimpimu di depan mata, seakan tanganmu mampu terentang sejauh yang kamu inginkan.
Kita, makhluk kecil yang akan selalu mencari. Tentang langit abu – abu yang tak kunjung usai, atau ombak yang tak mau diam, akan selalu ada jawaban mengapa.
Mimpi menjadi alas kaki kita, menegaskan kita untuk tidak berhenti hingga mimpi itu benar – benar hancur dan merelakan telapak kaki kita berdarah – darah hanya untuk menuju satu tempat.
Berhenti, bermimpi, kemudian berlarilah, makhluk kecil..
Hidup takkan menunggu lama.
.:.
Tebingtinggi, 8 Desember 2012