Mi dan pasta adalah dua jenis makanan yang berbahan dasar terigu. Perbedaan mendasar mi dan pasta proses pengolahannya. Mi lebih cepat masak dibandingkan dengan pasta. Harga mi juga terbilang murah daripada pasta.Â
Dulunya mi dibuat secara manual. Kini, mi sudah dapat kita temukan dalam bentuk praktis di kedai, dan swalayan. Hal itu tidak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Mi yang dijual di kedai dan di swalayan dapat bertahan berbulan-bulan hingga beberapa tahun. Hal ini dikarenakan proses pembuatan dan pengawetan yang baik. Dengan begitu, mi instan dapat dibeli dan disimpan dalam jangka waktu yang cukup lama.Â
Bukan hanya daya simpan yang cukup lama, harga jual pun terbilang murah. Semua kalangan masyarakat dapat menjangkaunya. Harga eceran satu bungkus mi instan dimulai dari harga Rp 2.500,-.Â
Harga mi instan yang dapat dijangkau tersebut menjadikannya salah satu penolong saat kantong menipis. Sebagian besar anak kos-kosan memilih untuk makan mi instan saat uangnya sudah hampir habis. Cara ini sudah umum di kalangan mahasiswa.Â
Makan mi instan dapat menghemat pengeluaran. Mi instan satu-satunya makanan murah meriah, sekaligus lezat. Selain itu, mi instan dapat dimasak cepat minimal tiga menit saja. Ketiga alasan itulah yang membuat sebagian besar orang memilih makan mi instan dibandingkan pasta khususnya anak kos-kosan.Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H