Aku meminta izin untuk memotret mereka bersama. Segera bapak kepala sekolah menyuruh mereka untuk membuat alas dari daun kelapa dan daun ketapang untuk meletakan makanan, lalu duduk bersama. Di belakang mereka tampak daun-daun ketapang kering berjejeran, karena sedang musim gugur daun ketapang. Ketika makanan dibuka tampaklah ketupat, mi goreng, ikan saus, sayur pakis tumis, dan sambal. Tidak lupa rujak buah asam, manis, pedas, asin yang kaya kacang dan gula merah. Benar-benar paket komplet.Â
Ketupat-ketupat diletakan di atas daun kelapa begitu saja. Sementara ikan, sayur, dan mi tetap pada wadah masing-masing. Benar-benar menggugah selera. Sebelum makan, salah seorang dari mereka memimpin doa. Setelah itu mereka makan bersama-sama. Nikmat sekali.
Sambil menikmati makanan mengembalikan tenaga, mata juga menikmati pemandangan ombak-ombak kecil, pohon kelapa, pohon ketapang, pohon hutung, pohon bintanggur, rumput-rumput liar kecil yang menghijau dan melambai-lambai ditiup angin, juga hidung menghirup udara segar yang baik untuk tubuh. Badan terasa segar dan pikiran menjadi plong, bahkan hati menjadi gembira.
Selesai makan, mereka segera berlari menuju Air Vito. Melompat ke dalam air, Â salto ke air, saling mencipratkan air, berendam menghilangkan rasa kantuk dan rasa lelah atau bergelantung seperti tarsan. Sesekali mengeluarkan suara seperti tarsan.
Menyenangkan sekali.
Selepas itu, kami semua mengemasi barang-barang, dan segera pulang ke rumah masing-masing. Di tengah jalan, kami masih saja menceritakan apa yang telah kami alami tadi. Padahal kami semua sama-sama mengalaminya. Hahahahaha. Begitulah kami tertawa jika ada hal yang membuat kami merasa geli.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H