Setiap 25 Desember hampir setiap umat Kristen di seluruh dunia berkumpul bersama keluarga dan merayakan natal bersama-sama. Hal itu juga yang sedang aku alami.Â
Bulan Desember kali ini, aku pulang ke kampung halamanku untuk merayakan natal bersama keluarga dan sanak saudaraku. Tahun sebelumnya aku merayakan natal secara terpisah dengan mereka. Namun tahun ini aku memutuskan untuk merayakan natal bersama mereka. Â
Suasana natal bersama keluarga dan natal tanpa keluarga memiliki perbedaan. Bagiku, merayakan natal bersama keluarga adalah momen yang baik dan tepat. Apalagi natal adalah memperingati kelahiran Sang Juruselamat dunia. Kami akan dapat berbagi sukacita bersama-sama.
Selain itu, kami sekeluarga biasanya pergi ke gereja bersama-sama. Setelah itu, kami anak-anak akan pergi ke beberapa keluarga, guru, pelayan, untuk mengucapkan selamat natal. Biasanya kami berjalan berkelompok dengan anak-anak seusia atau sekelas sewaktu sekolah.Â
Biasanya ada banyak sekali kue dan makanan di saat natal. Kami sampai tidak bisa menghabiskan setiap makanan yang disodorkan tuan rumah kepada kami. Sampai-sampai kami pun tidak makan di beberapa rumah karena saking kenyang dan tak ada keinginan untuk makan lagi.
Tak lupa kami menyaksikan pesta kembang api yang meriah dan yang sering membuat jantung seolah akan terlepas (kaget). Namun  fenomena itu justru membuat kami senang dan bersorak.
Makna natal yang sesungguhnya
Natal merupakan sebuah perayaan sebagai  kelahiran. Natal yang diperingati dan dirayakan setiap 25 Desember adalah Natal Kristus. Bagi umat Kristen, Natal Kristus berarti memperingati kelahiran Yesus Kristus, Tuhan, Sang Juruselamat Umat Manusia.Â
Natal Kristus memiliki makna yang begitu dalam. Bukan hanya sekedar perayaan tahunan, tradisi turun temurun, pulang kampung beramai-ramai, banyak pernak-pernik natal, lagu-lagu natal, kembang api atau yang lainnya. Namun lebih dari itu.Â
Hal yang paling diutamakan di dalamnya ialah Kristus. Sebab tanpa Kristus maka tidak akan ada perayaan natal. Tanpa Kristus tidak ada pohon natal, lagu-lagu natal dan semua hal yang berbau natal.Â
Yang Tuhan mau ialah kita tetap menyembah-Nya, tetap bersukacita sebab ia datang membawa kabar sukacita yakni untuk menyelamatkan seluruh umat manusia, dan tetap memberikan yang terbaik untuk pekerjaan Tuhan.