Aktivitas kuliah online harus berhenti
Kemarin, sekitar jam 1 siang, lampu listrik mati mendadak. Tepat saat itu adikku sedang kuliah online, sedngkan aku masih menunggu waktu kuliahku dimulai seraya menonton video.
Adikku mulai kesal bahkan agak marah. Bagimana tidak? Jika lampu tidak kunjung menyala maka dia tak bisa melanjutkan kuliah online lagi. Meskipun ada paket internet, tak ada artinya. Sinyal internet mendadak lemah pula. Aku pun juga ikutan kesal.
Aku segera memberitahukan teman-temanku, agar menyampaikan kepada dosen mata kuliah, jika nanti aku absen karena listrik padam. Awalnya kukira hanya daerah tempat tinggalku yang mengalami mati lampu.Â
Ternyata teman-temanku juga mengalami hal yang sama. Bagaimana ini? Kami semua agak panik. Jangan-jangan dosen mata kuliah telah masuk di google classroom, tapi tak ada satu pun dari kami yang hadir.
Selang beberapa menit kemudian, dosen kami mengumumkan bahwa kuliah hari ini ditunda dan akan dilakukan pada minggu depan. Leganya hatiku.
Timba air di sumur
Selain kuliah online yang harus berhenti, ditunda, dan sinyal internet lemah, ada satu lagi imbas dari padamnya listrik yaitu, aliran air terhenti. Air di indekos tempat tinggalku harus terhenti. Mesin air berhenti bekerja.
Aku, adikku serta teman-teman seindekos terpaksa tidak bisa mandi, kencing dan BAB, masak, serta cuci piring. Semuanya tak bisa melakukan apa-apa. Termasuk juga Ibu pemilik indekos beserta suaminya.
Setelah lima jam berlalu listrik padam, kami anak-anak indekos memutuskan untuk mengambil air di sumur. Kami bergotong royong membawa air dari sumur ke indekos. Tangan kiriku sampai terkilir ketika memindahkan air menggunakan loyang dan mengenai pergelangan loyang. Maklumlah sudah setahun tak pernah menimba air di sumur lagi.