Sering kali kita melihat begitu banyak orang yang dengan mudahnya mengeluarkan kata-kata kasar yang menjatuhkan orang lain tanpa memikirkan perasaan orang tersebut. Â Kata-kata tersebut keluar bagai air yang mengalir. Lancar sekali. Tujuan mereka yang melakukan hal itu, hanya satu yaitu menjatuhkan orang tersebut.
Bukan hanya melalui dunia nyata, dunia maya pun ikut terseret. Kali ini mereka tak tanggung-tanggung untuk mengecam orang yang tak mereka sukai. Melalui facebook, twitter, instagram, youtube, atau bahkan media digital lain, mereka lancarkan aksinya.Â
Mereka sering disebut haters. Â Padahal bisa saja orang tersebut tidak mengenali mereka dan bahkan tidak mereka kenali. Atau bahkan orang tersebut tidak pernah menyakiti mereka.Â
Mereka dengan gampangnya menghakimi orang tersebut atas kesalahan yang tidak mereka perbuat dan tidak merugikan orang lain. Dengan gampangnya juga mereka melontarkan kalimat-kalimat kebencian.
Melalui media digital tersebut, mereka bebas menjatuhkan tudingan begitu saja. Mungkin karena media digital membuat orang tidak dapat membalas secara fisik, sehingga para haters dapat dengan leluasa melontarkan kata-kata yang kejam. Mereka seakan-akan merasa bahwa mereka yang paling benar. Nyatanya salah besar.
Coba bayangkan, jika Anda para haters di posisi mereka, apa yang Anda rasakan? tidakkah Anda merasa sakit? Tidak Anda memiliki rasa iba? Di manakah hati kecilmu?
Andaikan situasi berbalik, Anda tak mau disalahkan. Berbagai pembelaan pasti akan Anda lakukan. Padahal terbukti melakukan tindakan yang merendahkan orang lain tersebut. Sangat aneh bukan?
Jika ingin dicintai orang lain, lakukanlah hal yang sama juga kepada orang lain. Jika tidak suka, sampaikan dengan kata-kata yang sifatnya membangun. Bila perlu tak usah mengatakan apa-apa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H