Mohon tunggu...
Lerion Hequallzen
Lerion Hequallzen Mohon Tunggu... Freelancer - LALILULELO

I'm a writer. Writing is my job. Always moving my hand, concentrating. I was born on words, raised by sentences. They were my lullabies.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Solusi Jitu Mengatasi Mual dan Pusing Saat Bermain Game

18 April 2020   08:30 Diperbarui: 8 April 2021   16:04 6059
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pernahkah ketika kamu bersama temanmu sedang asyik menyerang tower, tiba-tiba kamu atau salah satu temanmu mengalami pusing dan mual? Atau, pernahkah kamu mengalami kejadian ini: Hanya tinggal kamu dan seorang musuh lagi di game battle royale. Hanya tinggal selangkah lagi untuk keluar sebagai yang terbaik. Namun tiba-tiba, kamu merasa pusing, disusul perasaan mual. Kamu tak lagi fokus dan konsentrasi. Pada akhirnya, kesempatan kamu sebagai last survivor, lenyap.

Motion sickness atau simulator sickness, itulah istilah keren gejala yang mungkin pernah kamu atau temanmu alami. Ketika kamu sedang asyik bermain game, terutama dalam jangka waktu yang lama, mendadak kamu merasa pusing hingga mau muntah. Game sebagus apapun akan menjadi terasa tidak menyenangkan lagi.

Saya pribadi pernah mengalami gejala ini ketika sedang bermain game Need For Speed Shift. Ketika saya menggunakan mode pandangan dari dalam kokpit dan mobil sedang melaju kencang, maka grafik disekitar akan menjadi blur. Ditambah ketika mobil menabrak tembok pembatas, kamera seketika akan berguncang. Langsung saja saya merasa pusing dan mual-mual hebat.

Teman saya pun juga tak luput dari gejala ini ketika sedang bermain Call of Duty 4: Modern Warfare. Ketika sedang asyik bermain online dan menembaki musuh, tiba-tiba ia merebahkan dirinya seraya berucap lirih, "Kepala gue pusing banget. Sumpah, jadi pingin muntah."

Begitu pula dengan game Dying Light dan Mirror's Edge yang pernah saya mainkan. Bayangkan, game dengan genre FPS, namun didominasi dengan gerakan-gerakan parkour yang cepat dan terus-menerus.

Apalagi ketika karakter dalam kedua game tersebut harus memanjat gedung tinggi dengan cepat dan ketika melompat menyebarangi gedung, grafik di sekitar akan menjadi blur. Dengan cepat pula saya langsung merasa pusing dan mual.

Mirror's Edge: Catalyst. (gamersnexus.net)
Mirror's Edge: Catalyst. (gamersnexus.net)

+ Mengenal Motion Sickness +

Teori paling umum yang diterima dari gejala ini adalah: ketika karaktermu melakukan pergerakan, otakmu berpikir jika kamu sedang bergerak, akan tetapi bagian tubuh yang lain (khususnya telinga) tidak mendeteksi adanya pergerakan pada tubuhmu.

Dalam bahasa awam, motion sickness juga biasa disebut sebagai mabuk perjalanan. Namun lebih jauh lagi, sebenarnya adalah perasaan yang tidak enak pada tubuh karena gerakan yang berulang, tidak saja pada kendaraan tapi bisa saja karena naik elevator, wahana di taman hiburan, bermain game dan lainnya.

Yang berperan terjadinya motion sickness ini adalah bagian dalam dari telinga kita yang disebut labyrinth, atau di Indonesia dikenal dengan sebutan rumah siput karena bentuknya yang memang mirip dengan rumah siput. Labyrinth adalah organ yang mengatur keseimbangan tubuh kita dalam bergerak.

healthand.com
healthand.com
Pada dasarnya, gerakan dirasakan oleh otak kita melalui tiga cara yaitu telinga, mata, dan sensasi raba. Telinga (labyrinth) bertanggung jawab terhadap sensasi gerakan, percepatan dan gravitasi. Mata bertanggung jawab terhadap sensasi visual. Dan sensasi raba bertanggung jawab terhadap sensasi keberadaan kita terhadap sekitar. 

Saat tubuh bergerak, seperti berjalan misalnya, otak mengkoordinasikan ketiga input ini. Saat ada gerakan yang tidak disadari atau tidak disebabkan oleh kesadaran kita, misalnya saat naik kendaraan, maka otak tidak melakukan koordinasi dari ketiga input ini. 

Kemudian terjadilah konflik sensasi yang mencetus terjadinya perasaan mabuk tadi. Tapi labyrinth-lah yang paling utama menyebabkan motion sickness, karena orang buta pun dapat mengalaminya. Pada kasus infeksi yang terjadi pada labyrinth, penderita dapat merasakan motion sickness walau pun dia tidak bergerak.

Bila karakter dalam game yang kamu mainkan melakukan gerakan yang kompleks, terdiri dari 2 arah yang berbeda dalam waktu yang bersamaan (maju dan berputar misalnya) dan secara berkelanjutan terus-menerus, akan lebih cepat memicu motion sickness dari pada gerakan tunggal. Pada umumnya perasaan tersebut akan hilang saat gerakan dihentikan, namun pada beberapa orang perasaannya dapat menetap untuk beberapa waktu.

Sebenarnya, pemicu gejala ini tidak terbatas hanya pada genre game tertentu saja, seperti genre FPS. Bahkan game Guitar Hero pun juga dapat memicu gejala ini, mengingat Guitar Hero mengharuskan pemainnya secara bersamaan menekan tombol sembari tetap fokus pada board tombol di layar yang bergerak sangat cepat.

Penggunaan VR (Virtual Reality) di dalam game, juga disebut dapat memicu gejala motion sickness lebih cepat.

vrandfun.com
vrandfun.com

+ Mengatasi Motion Sickness +

Namun kini kamu tak perlu khawatir lagi keseruan bermain game kesayanganmu menjadi terganggu karena gejala motion sickness.

Memang, tak ada solusi yang dapat menghilangkan sepenuhnya gejala motion sickness saat bermain game. Tak dapat dihindari, apalagi sebagian besar game memang menyuguhkan visual yang cukup heboh seperti kilatan cahaya, motion blur, ataupun camera shake yang mungkin dapat memicu gejala motion sickness. 

Beberapa game juga telah menyertakan peringatan tentang hal ini. Biasanya sebulum layar utama judul game tersebut. Sayangnya, peringatan tersebut sering diacuhkan dan dilewati begitu saja oleh para gamer. Padahal peringatan tersebut cukup penting untuk diperhatikan.

Health warning pada game Life Is Strange | dokpri
Health warning pada game Life Is Strange | dokpri
Walau begitu, ada beberapa hal yang dapat mengurangi gejala motion sickness. Apabila kamu sering mengalami motion sickness saat bermain game, solusi dibawah ini mungkin dapat membantumu:

1. Mengatur Jarak Pandang atau Field of View (FOV)

Masalah paling umum yang menyebabkan motion sickness adalah Field of View (FOV) atau jarak pandang dari game. Sumber permasalahan dari FOV adalah ketidakserasian antara jarak pandang dari pemain dengan jarak pandang yang ada di game (kamera di game).

ign.com
ign.com
Beberapa game memiliki FOV yang sangat rendah yaitu sekitar 50 hingga 65. Ini menjadi alasan kenapa banyak gamer yang merasa mual pada game-game tersebut. FOV serendah ini cocok untuk gamer console karena mereka biasanya bermain di sofa yang terletak jauh dari monitor TV, tetapi untuk PC atau mobile gamer yang biasanya bermain dengan jarak yang cukup dekat dengan layar, FOV ini akan membuat pusing pemainnya.

Untuk diketahui, semakin rendah angka FOV, maka semakin dekat pula kamera zoom-in jarak pandang. Dan sebaliknya, semakin tinggi angka FOV akan membuat jarak pandang semakin jauh. Tingkat FOV yang terlalu rendah akan menimbukan kesan claustrophobic (fobia terhadap tempat yang sempit), sementara FOV yang terlalu tinggi akan memberikan kesan fishbowl effect atau serasa didalam akuarium ikan berbentuk mangkuk.

Perbandingan angka FOV. (gamefaqs.gamespot.com)
Perbandingan angka FOV. (gamefaqs.gamespot.com)
Jadi, aturlah terlebih dahulu FOV yang nyaman untukmu terlebih dahulu. Lagipula, beberapa game (terutama game berjenis FPS) pasti menyertakan pengaturan FOV pada menu Options/Settings. Saya pribadi, lebih nyaman dengan menggunakan FOV di angka 75-80.

2. Matikan efek Motion Blur, Camera Shake dan sejenisnya

Beberapa game menyuguhkan kesan realistik dalam pergerakan karakternya dengan menambahkan efek headbobbing yang dimana kamera akan bergerak naik turun atau kanan kiri tergantung dari arah gerakan pemain, seperti gerakan kepala kita saat berjalan. 

Efek ini biasanya tersedia di game dengan genre FPS. Atau camera shake, dimana ketika karakter sedang melakukan sprint, kamera akan ikut berguncang-guncang mengikuti irama lari dari sang karakter. Efek camera shake dapat kamu rasakan juga di game Need For Speed Shift, dimana kamera akan berguncang hebat bila kamu menabrak. 

Begitu pula dengan motion blur, dimana ketika karakter berlari cepat atau mobil melaju kencang, maka kamera akan fokus kepada karakter atau mobil tersebut dan grafik di sekitarnya akan menjadi buram. Dan di beberapa genre game seperti TPS (Third Person Shooter), efek motion blur ini dapat kamu rasakan ketika kamu memutar kamera.

Motion Blur pada NFS: Shift. (nag.co.za)
Motion Blur pada NFS: Shift. (nag.co.za)
Motion Blur yang aktif saat kamu memutar kamera pada game The Last Of Us. (forum.beyond3d.com)
Motion Blur yang aktif saat kamu memutar kamera pada game The Last Of Us. (forum.beyond3d.com)
Ditambah lagi dengan efek Depth of Field (DOF), dimana efek tersebut menciptakan nuansa sinematik pada game. Efek DOF ini membuat kamera lebih terfokus kepada sebuah objek yang kita inginkan. Dan melakukan bias kepada objek lainnya. Efek seperti ini, biasa kita sebut dengan efek bokeh.

thechildishgamer.com
thechildishgamer.com
Efek-efek ini dapat sebabkan munculnya gejala motion sickness karena sebagaimana yang dijelaskan pada teori diatas, melihat sesuatu dengan pergerakan karakter secara cepat disaat pemainnya berada pada posisi diam dapat menimbulkan diskoneksi antara otak dan bagian tubuh yang lain dan menimbulkan perasaan pusing dan ingin muntah.

Apabila game memiliki “fitur” seperti ini, sebaiknya kamu mengecek setting di game dan mematikannya. Saya pribadi setelah mematikan opsi ini pada game, gejala motion sickness kini sedikit berkurang. Lagipula, dengan mematikan efek-efek semacam ini, akan sedikit mengurangi lag dan menambah performa pada game tersebut.

DOF ON (atas) dan DOF OFF (bawah). (imgur.com)
DOF ON (atas) dan DOF OFF (bawah). (imgur.com)

Baca Juga: Maraknya Pemain Game GTA V Roleplay

3. Bermain dengan Framerate per Second (FPS) yang stabil

Pergerakan game yang lag dan patah-patah serta tidak stabil, tak hanya mengalihkan perhatian dan juga membuatmu emosi, tetapi juga dapat menimbulkan resiko motion sickness yang lebih tinggi. Ketika ada diskoneksi antara apa yang otakmu pikirkan akan terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi di layar (kamu melakukan aksi tertentu tetapi aksi tersebut ada delay sedikit karena framerate yang buruk) dapat menimbulkan efek pusing sesuai dengan teori yang dijelaskan sebelumnya.

Di sini kita tak sekedar bicara soal 30 FPS ataupun 60 FPS, namun lebih membicarakan soal kestabilan framerate tersebut. Game konsol biasanya dibuat stabil 30 FPS dari awal hingga akhir. Namun untuk PC, kestabilan framerate terkadang masih dipertanyakan tergantung dari port game dan speks PC yang dimiliki para gamer.

Sebagai contoh: Framerate di game naik turun, dari 60 FPS menjadi 45 FPS lalu naik lagi menjadi 90 FPS dan turun lagi menjadi 30 FPS. Framerate tak stabil seperti ini biasanya rawan membuat pemain merasakan pusing dalam beberapa menit bermain. 

Maka dari itu, aturlah grafik menyesuaikan dengan spesifikasi PC yang kamu miliki seperti resolusi, shadows, anti-aliasing, ambient oclussion, dan settingan lainnya agar kamu dapat bermain dengan lancar, bebas lag, dan tentunya mengurangi gejala pusing dan mual. Bukankah lebih baik mengorbankan sedikit kualitas grafik dibandingkan kamu bermain game lag, patah-patah, sambil pusing-pusing dan mual-mual?

Setting grafik pada Resident Evil 2 Remake. (Dok. Pribadi)
Setting grafik pada Resident Evil 2 Remake. (Dok. Pribadi)
Matikan semua efek yang dapat memicu gejala ataupun membuat game jadi lag. (Dok. Pribadi)
Matikan semua efek yang dapat memicu gejala ataupun membuat game jadi lag. (Dok. Pribadi)
Sedikit tips dari saya. Di setiap game yang saya mainkan, saya tetap menghidupkan fitur VSync/Vertical Sync. Bila dimatikan, maka ketika saya memutar/menggerakan kamera, layar akan terlihat seperti terbelah (disebut dengan screen tearing). Beberapa menit saja saya bermain, membuat saya langsung pusing bila efek VSync ini dimatikan.

Screen Tearing. (medcom.id)
Screen Tearing. (medcom.id)

4. Seimbangkan waktu bermain dan istirahat

Solusi ini sebenarnya masih dalam perdebatan. Bahkan beberapa sumber mengatakan bahwa semakin lama kita bermain, maka tubuh akan semakin terbiasa dan beradaptasi dengan efek-efek dalam game yang dapat memicu gejala motion sickness. Sehingga gejala tersebut lambat laun akan menghilang.

gamebrott.com
gamebrott.com
Namun tetap saja, bila kita bermain dengan durasi yang berlebihan tanpa mengenal kata 'istirahat', 'minum', 'makan' dan 'tidur, jelas akan berakibat buruk bagi tubuh kita. 

Tubuh tentunya membutuhkan istirahat yang dapat memulihkan kembali kebugaran kita. Sehingga kita dapat kembali fokus dan dapat bermain makin GG. Dan kamu tentunya tidak ingin mengalami nasib seperti pria ini dan pemuda ini yang tewas karena bermain game non-stop tanpa istirahat, kan?

23 jam bermain game non-stop, dan akhirnya tewas. (24chronicnews.blogspot.com)
23 jam bermain game non-stop, dan akhirnya tewas. (24chronicnews.blogspot.com)

5. Bermain di ruangan dengan penerangan dan ventilasi udara yang baik, dan atur jarak pandang dengan layar.

Ini solusi yang memang sangat umum, tapi banyak gamer yang mengabaikannya. Bermain di ruangan dengan penerangan yang minim, tak hanya dapat memicu gejala motion sickness, namun juga berakibat buruk bagi mata. Maka atur penerangan di ruangan bermainmu. Jangan terlalu temaram seperti warung remang-remang, dan tentunya juga jangan terlalu terang. Sesuaikan juga tingkat kecerahan (brightness) di monitor atau layar device.

Dan rasanya, kita semua pasti pernah mendengar teguran, "Jangan terlalu dekat. Mundur sedikit dari layar!" Ya, sekarang cobalah membiasakan diri untuk bermain dengan jarak aman dari monitor atau layar. Tak hanya mengurangi resiko mata rabun, tetapi bermain dengan kebiasaan sehat seperti ini matamu tak terbatas melihati game yang kamu mainkan tetapi juga lingkungan sekitarmu. Hal ini dapat mengurangi resiko terjadinya motion sickness.

Pastikan juga ruangan tempatmu bermain memiliki ventilasi udara yang baik. Sirkulasi udara yang baik ketika bermain, memastikan tubuhmu mendapat pasokan oksigen yang cukup.

Pengalaman saya yang pernah bermain di sebuah rental yang ruangannya sempit dan ventilasi udara kurang baik: oksigen yang saya hirup tidak sebanding dengan karbondioksida, asap rokok yang mengepul seperti kabut sehingga membuat mata perih, serta bau badan dan mulut dari banyak orang yang bermain di rental tersebut. 15 menit kemudian, gejala motion sickness langsung saya alami.

askaboutgames.com
askaboutgames.com
Nah, semoga dengan semua solusi tersebut dapat membantumu mengurangi gejala motion sickness ketika gaming. Tetap lakukan kebiasaan yang baik saat gaming, sehingga kita dapat menjadi gamers yang sehat dan bermain semakin GG.

Stay safe, and stay healthy.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun