Untuk diketahui, semakin rendah angka FOV, maka semakin dekat pula kamera zoom-in jarak pandang. Dan sebaliknya, semakin tinggi angka FOV akan membuat jarak pandang semakin jauh. Tingkat FOV yang terlalu rendah akan menimbukan kesan claustrophobic (fobia terhadap tempat yang sempit), sementara FOV yang terlalu tinggi akan memberikan kesan fishbowl effect atau serasa didalam akuarium ikan berbentuk mangkuk.
2. Matikan efek Motion Blur, Camera Shake dan sejenisnya
Beberapa game menyuguhkan kesan realistik dalam pergerakan karakternya dengan menambahkan efek headbobbing yang dimana kamera akan bergerak naik turun atau kanan kiri tergantung dari arah gerakan pemain, seperti gerakan kepala kita saat berjalan.
Efek ini biasanya tersedia di game dengan genre FPS. Atau camera shake, dimana ketika karakter sedang melakukan sprint, kamera akan ikut berguncang-guncang mengikuti irama lari dari sang karakter. Efek camera shake dapat kamu rasakan juga di game Need For Speed Shift, dimana kamera akan berguncang hebat bila kamu menabrak.
Begitu pula dengan motion blur, dimana ketika karakter berlari cepat atau mobil melaju kencang, maka kamera akan fokus kepada karakter atau mobil tersebut dan grafik di sekitarnya akan menjadi buram. Dan di beberapa genre game seperti TPS (Third Person Shooter), efek motion blur ini dapat kamu rasakan ketika kamu memutar kamera.
Apabila game memiliki “fitur” seperti ini, sebaiknya kamu mengecek setting di game dan mematikannya. Saya pribadi setelah mematikan opsi ini pada game, gejala motion sickness kini sedikit berkurang. Lagipula, dengan mematikan efek-efek semacam ini, akan sedikit mengurangi lag dan menambah performa pada game tersebut.
Baca Juga: Maraknya Pemain Game GTA V Roleplay
3. Bermain dengan Framerate per Second (FPS) yang stabil
Pergerakan game yang lag dan patah-patah serta tidak stabil, tak hanya mengalihkan perhatian dan juga membuatmu emosi, tetapi juga dapat menimbulkan resiko motion sickness yang lebih tinggi. Ketika ada diskoneksi antara apa yang otakmu pikirkan akan terjadi dan apa yang sebenarnya terjadi di layar (kamu melakukan aksi tertentu tetapi aksi tersebut ada delay sedikit karena framerate yang buruk) dapat menimbulkan efek pusing sesuai dengan teori yang dijelaskan sebelumnya.