Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Amor di Bait Syair Tintaku

11 Oktober 2020   18:42 Diperbarui: 11 Oktober 2020   18:43 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di tinta hitam syair aksara

Kutorehkan tentang rindu yang tersisa di serpihan luka hati
Di bentang luas semesta cinta
Kugantungkan secebis doa di antara lipatan setumpuk asa

Di warna pelangi sejuta rasa
'Ku pertaruhkan rinai jiwa di bilah-bilah tirani yang membasah
Merebah pualam pada tanah
Di mana bernaungnya jiwa
Kala bimbang rindu merancu di jeda luruh yang meruah

Tanamkan putik rasa agar puspa merona di lebur pucuk sari cinta
Ranumkan rindu berbuah agar manisnya rindu bagai madu dengan lebahnya
Simpanlah begitu rupa kelopak helainya agar kumbang senantiasa setia menjaga

Wahai amor yang menjelma di rahim tiap-tiap syair aksara hitam bertinta
Cabutlan anak-anak panahmu pada luka yang dalam berkarat di relung jiwa
Patahkan pula busur bidikmu di bait puisi yang darahnya memerah di luka cinta
Redamkan sendinya luka agar cinta merona bersama rindu yang menguntum

Ambigu resah merapalkan tentang rindu ketika tetes-tetesnya berubah menjadi embun
Dan tertinggal di antara ranting di pucuk-pucuk cinta

Kediri, 11 Oktober 2020
Buah karya: Abdul Azis Le Putra Marsyah

Catatan:

Amor= Cinta Berahi (berasal dari nama dewa asmara Amor dalam mitologi Yunani); asmara: ia sedang terkena panah

Tirani= Di Bawah kekuasaan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun