Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Seni Melayani Pelanggan Sistem Pre-Order

10 Oktober 2020   08:40 Diperbarui: 10 Oktober 2020   22:58 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Menjadi Pengusaha rumahan di era pandemi ini harus berhati lapang."

Pandemi Covid-19 yang terjadi di akhir-akhir ini, memang berdampak di semua kalangan. Bukan hanya pelajar yang harus rela belajar di rumah. Pekerja yang harus rela di PHK.

Namun, kita perlu menengok di suatu sudut desa yang bertempat usaha rumahan. Juga terkena dampak yang begitu besar. Seperti katering atau jasa pesanan makanan Pre-Order ini.

Seperti hari biasa jasa katering bisa menghasilkan keuntungan 5-6 juta per bulan. Namun karena ada wabah pandemi, pesanan yang diterima sangat merosot. Malah ada yang 1 bulan utuh tidak menerima pesanan sama sekali.

Bisa dibayangkan begitu sedihnya pengusaha katering tersebut. Usaha untuk memenuhi kehidupan sehari-hari terhambat. Belum juga karyawan yang bekerja otomatis diliburkan.

Seni berjualan di era milenial
Begitu berharga dan bermanfaatnya saya menjadi Kompasianer di dua bulan terakhir ini. Setelah mengenal dan membaca Artikel dari mas Ozy yang berjudul seni berjualan di era milenial. (Bisa dibaca di sini).

Ya, dengan jargon "tidak posting, tidak laku". Saya berinisiatif membagi informasi bermanfaat ini kepada katering tersebut. Tidak lain bertujuan untuk diterapkan.

Satu sampai dua hari, setelah memposting produk yang di sediakan oleh katering tersebut. Pelanggan atau calon pemesan silih berganti telephone dan mengomentari postingan. Ada juga yang chatting melalui aplikasi Whatsapp.

"Mbak, harga nasi kotak berapa untuk per kotaknya?"

"Mbak, mau pesan jajan kotak, isi lima jenis ya, untuk hari"

"Mbak, kalau nasi tumpeng untuk porsi 15 orang berapa harganya?".

Sangat membantu juga ya artikel mas Ozy. Selama pandemi yang biasanya pemesanan hanya 1-5 orang dalam satu bulan. Setelah memposting produk kateringan, kini menambah sampai 7 orang pemesan dalam 2 minggu terakhir.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun