Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kematian Kresna

7 Oktober 2020   19:35 Diperbarui: 7 Oktober 2020   19:57 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Telah kau kirimkan aku rembulan yang menemaniku di gelapnya malam bersama para bintang yang menghias cakrawala

Dan telah kau kirimkan aku matahari untuk memelukku dalam cahayamu

Membangunkanku
Memandikanku
Menyuapiku
Hingga aku tertidur kembali

Jika nafas ini terhenti..
Itu artinya sang angin telah pergi meninggalkanku
Membawa nyawaku kembali kepada pemiliknya
Awan tak 'kan lagi menari menghalimun diri
Dan selesai sudah tirai maya melaksanakan tugasnya sebagai jasad diri

Anakku..
Malamku adalah saat di mana kau berkabung karena cintamu
Dan siangku adalah saat di mana kau berdoa dalam senyummu

Malamku adalah saat di mana kau merintih karena rindumu
Dan siangku adalah di mana saat kau mendatangiku dalam dharmamu

Anakku..
Kegagalanku adalah tidak mengenalkan pemilik jiwa ini padamu
Keberhasilanku adalah di mana kau dapat mengenal dirimu

Dukaku adalah di mana kau di kuasa nafsumu
Dan bahagiaku adalah di mana kau dapat mengendalikan dirimu

Anakku..
Semakin hari menjelang kematianku mata akan tertutup
Tubuh ini tidak akan bergerak
Sampai semuanya membeku

Anakku..
Aku tak lebih dari seorang kusir..
Yang mengendalikan kereta kencana hanya atas kehendak tuan pemiliknya

Menerima segala yang diberikannya dengan kesabaran dan kesadaran
Menerima kehidupan dan kematian yang diberikannya pada ku dalam keadilan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun