Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Berakhir Pekan Bersama Pecel Punten Termahal di Dunia

27 September 2020   11:57 Diperbarui: 27 September 2020   13:12 771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Waaw, ada yang kaget disamping saya karena juga mau bayar. Saya langsung beranggapan bahwa orang tersebut bukan orang Kediri atau baru pertama kali beli pecel punten di sini.

Jangan kaget, karena saya sudah sering beli disana. Dengan santai saya keluarkan uang 10 ribu rupiah. Dan orang yang sempat syok tadi tambah kebingungan. Hehehehe

Yups, kata jutaan itu hanya sebagai pengganti dari ribu rupiah. Yang sudah dilakukan sejak awal adanya warung tersebut. Dan pada akhirnya menjadi keunikan tersendiri untuk warung tersebut.

setelah saya selesai membayar dan bergegas pulang, saya langsung dapat salam perpisahan dari sang penjual.

"Oke bos, matur suwun,  mbenjeng mriki maleh nggeh".

Kalimat dari bahasa jawa yang artinya " terimakasih, besok ke sini lagi ya". Adalah ucapan yang menjadi ciri khas juga di warung tersebut. Tidak lirih, sengaja ucapan itu dikeraskan agar mengundang kaget dan tawa.

"Ya biar tidak sepi saja mas, menghibur mereka. Dan untuk mbenjeng mriki maleh itu harapan kita besok-besok akan kembali lagi, tidak bosan sama warung saya mas" jelas pemilik warung saat saya tanya.

Berharap untuk tidak bosan dengan dagangannya, dan menggunakan selogan yang ramah. Asyik juga ya idenya.

Dokpri abdul azis
Dokpri abdul azis

Tapi tidak karena 2 hal itu yang membuat warung pecel punten ini ramai dari pembeli. Selain dari keramahan sang penjual, memang pecel punten ini selalu bisa menggoyang lidah. Dan pembeli akan selalu ingin kembali lagi untuk menyantapnya.

Punten yang berbahan dasat beras yang dicampuri dengan santan. Jika dimakan punten saja sudah enak, apa lagi kalau dimakan dengan sambal pecel. Waah nggak kebayang kan gimana enaknya?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun