"Kamu orang teater? Mau belajar gila ya?"
Bagi penikmat atau yang bergelut di Seni Teater mungkin tak asing lagi terhadap pertanyaan tersebut. Kita sebagai penggila teater kadang merasa risih juga atas pertanyaan di atas. Bagaimana tidak? Ini seni bukan orang gila.
Tapi dengan adanya selogan bahwa "anak teater itu bukan mencari musuh". Maka kami penggila teater sudah mengabaikan hal tersebut. Anggap saja itu sarapan kita sebelum berproses dalam naskah. Anak teater harus siap mental.
Pada kesempatan kali ini. Saya akan berbagi pengalaman tentang beberapa prihal sisi lain dari teater itu sendiri. Seni teater sudah sudah tak asing lagi di telinga kita. Bahwa berteater identik dengan drama.
Drama yang dilengkapi oleh unsur-unsur teater itu sendiri lebih tepatnya. Semacam panggung pentas, sutradara, make up, muasik, properti. Jadi, tidak semua drama itu bisa disebut berteater. Mungkin lebih jelasnya pengertian teater bisa kita baca sendiri ya di wikipedia.
Mungkin sebelum masuk ke topik bahasan. Bisa saya memperkenalkan peminat teater di Kota/Kabupaten Kediri. Kediri adalah salah satu kota yang masih kental dari kebudayaan terkhusus teater. Dari sekolah dasar hingga ke umum. Berikut komunitas teater yang ada di kediri (seingat saya)
1.Teater Terbang (SMKN 1 Ngasem Kediri)
2.Teater Brantas (SMAN 5 Kediri)
3.Teater Batas (SMKN 2 Kediri)
4.Teater Teraplos (SMAN 1 Plosoklaten)
5.Teater Sadel (SMAN 8 Kediri)
6.Teater Adab (UNP Kediri)
7.Teater SMP 4 Pare
8.Teater SD Sukorejo
Dan masih banyak lagi, sekitar ada 24 komunitas teater. Maka tak heran jika hari-hari tertentu selalu ada event Festival Teater di Kediri ini.
Nah, berbicara tentang sisi lain dari teater. Inj akan membuktikan kepada orang awam bahwa berteater itu tidak untuk belajar gila. Melainkan berteater itu membangun rasa kehidupan kita. Â Mungkin bisa kita awali ya.
1. Solidaritas/ Kebersamaan