Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Bahagianya Ikut Menulis Buku Antologi Puisi

5 September 2020   09:55 Diperbarui: 5 September 2020   09:54 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mempunyai buku antologi puisi adalah salah satu cita-cita setiap orang yang mengarungi dunia literasi (puisi). Apalagi seperti saya yang sebagai pemula ini. Saya selalu memimpikan kapan mempunyai Buku Antologi Puisi terbaru koleksi milik saya pribadi atau gabungan.

Bukan tanpa maksud saya ingin mengoleksi Antologi kususnya karya saya pribadi. Meskipun banyak cibiran dari orang sekitar saya seperti, "mau jadi apa kamu pakek gituan segala? Penyair? Hahahaha ngimpi kamu bro". Selain mengoleksi buku, tujuan saya yang lain adalah memamerkan ke anak saya kelak bahwa ayahnya pernah menjadi penulis kampungan, hehehe.
Dan meskipun nantinya saya tidak menjadi Penyair sungguhan, setidaknya saya salah satu mas-mas biasa yang mengagumi dan berkelana di dunia literasi. Saya sudah mempunyai bukti yang kuat untuk menunjukan bahwa "ini karya saya" jika ada yang memplagiat puisi karya saya.

Setelah sekian lama saya vakum menulis (sekitar tahun 2016 saya terakhir menerbitkan buku), di Tahun 2020 ini gelora panas saya untuk menulis puisi kembali muncul. Ya saya rasa tahun 2019-2020 ini waktunya dunia literasi sedang mengepakkan sayapnya. Terbukti dari adanya grup-grup menulis puisi di dunia maya, entah itu di Facebook, Wahtsapp, bahkan Kompasiana ini sedang digemari oleh penulis puisi.

Salah satu Grup Whatsapp yang saya ikuti adalah Komunitas Sajak Indonesia atau biasa disebut KSI. Grup yang sangat menarik dan mempunyai rasa kekeluargaan di sana. Mungkin tak kalah menariknya jika kita baca artikel mbakku satu ini, siapa lagi kalau bukan Kompasianer yang baru merayakan artikel ke 1000nya yaitu mbak Ari Budiyanti. Dia sempat menayangkan artikel tentang KSI juga. Ini bukti betapa menariknya grup KSI tersebut

https://www.kompasiana.com/aribudiyanti/5f00bde7d541df7a76461832/pernak-pernik-aktivitas-menarik-ksi-hingga-kisah-saya-mengisi-liburan-dengan-kegiatan-literasi?page=all#section1

Ya, grup KSI ini memang menampung dari semua kalangan, mulai dari remaja, dewasa hingga usia senja. Saya mengenal mbak Ari Budiyanti juga dari Grup tersebut.. (hehehe mbak Ari senyum-senyum tuh).  

Grup KSI ini bisa saya sebut grup WA literasi terbaik yang saya ikuti selama 2 tahun ini. Karena dengan semangat yang membara dari beberapa anggota, grup yang baru berdiri 6 bulan ini sudah bisa menerbitkan buku antologi puisi.

Docpri: Abdul Azis le putra marsyah
Docpri: Abdul Azis le putra marsyah
Untaian Kata Sang Penyair inilah yang menjadi buku Antologi Puisi pertama dari Grup WA KSI. Buku yang sangat menarik untuk kita baca. Isi dari buku ini tak kalah menarik dengan judul di awal buku.

Buku Untaian Kata Sang Penyair ini terdiri dari karya 12 anggota grup KSI  terpilih, dari 3 generasi saya menyebutnya (belia/remaja, dewasa, dan yang sudah berumur).  

Ya, karena ini buku pertama yang di terbitkan dari KSI, maka Komunitas Sajak Indonesia ingin mempersembahkan yang terbaik bagi khalayak luar yang berkenan untuk membacanya. Alhamdulillah rasa syukur ini saya ucapkan, karena saya terpilih untuk menjadi penulis di buku tersebut. Tidak saya sangka juga sih, karena sudah 4 tahun saya vakum ternyata masih ada yg mengapresiasi karya saya untuk diikutsertakan dalam pembuatan buku Antologi.

Docpri: Abdul Azis le putra marsyah
Docpri: Abdul Azis le putra marsyah
Ketika kita membaca "3 generasi" di atas. Mungkin salah satu yang menarik perhatian khalayak luar untuk membaca Buku Untaian Kata Sang Penyair ini. Ya begitu harmonisnya buku ini. Membawa kita terhanyut dalam penghayatan saat saya membaca tuntas syair-syair yang dipersembahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun