Mohon tunggu...
Abdul Azis
Abdul Azis Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Abdul Azis, adalah seorang penikmat seni, dari seni sastra, teater, hingga tarian daerah terkhusus kuda lumping. Berasal dari kota Kediri

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ibuku Bukan Benar-benar Pelacur

1 September 2020   20:50 Diperbarui: 1 September 2020   20:55 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Docpri @supriyadi0215

Dek, kulukis adamu lewat rindu
Pada dinding waktu,semua kata-kata kusemai sendu
Tiada lagi kumampu sebut bapakmu
Karena telah hilang bakal senyummu

Dek, aku tak bisa menyalahkan ibu
Yang selalu dandan menor bibir bergincu
Dan rok mini menebar nafsu
Hanya untuk membeli susu

Dek, kita ini keluarga melarat
Biar ibu bergrilya dalam hasrat
Kamar sepetak menjadi  gelap pekat
Bercumbu geliat bersama lelaki konglomerat,
Kita harus kuat

Meski hina orang memandang adalah najis sekujur
Mereka tak tau betapa hati ibu telah hancur
Terlihat tangis sujud air mata bercucur
Dari sesal dosa yang berlumur

Dek, Ibu kita bukan benar-benar seoarang pelacur

Jujur.

Buah Karya: Abdul Azis (Le Putra Marsyah)
Kediri, 01 September 2020

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun