Sejak awal tahun 2020 Indonesia mengalami musibah pandemi COVID-19. Seluruh aktivitas masyarakat menjadi terbatas dan terhambat karena adanya wabah tersebut. Mulai dari sektor ekonomi, pariwisata, bahkan pendidikan hingga kini terhambat dan tidak dapat dilaksanakan dengan maksimal seperti sebelumnya. Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) hingga kini dilakukan secara daring sehingga memaksa para pelajar menatap layar gadgetnya seharian. Namun dalam pelaksanaan KBM secara daring saya menemukan terdapat beberapa kekurangan.Â
Sebagai mahasiswa sudah seharusnya saya membantu serta mendampingi para tenaga pengajar, siswa, dan juga orang tua siswa agar mendapatkan ilmu dengan lebih maksimal walaupun ditengah pandemi seperti ini. Oleh karena itu saya melaksanakan KKN Tematik UPI di salah satu SMP yang berada di Kabupaten Bandung, yaitu SMPN 3 Margahayu dengan tujuan meningkatkan literasi. Program literasi yang ditawarkan diantaranya:
1. Literasi Baca dan Tulis
2. Literasi Numerasi
3. Literasi Sains
4. Literasi Digital
5. Literasi Finansial
6. Literasi Budaya dan Kewargaan
Dari ke-enam program literasi diatas, saya menerapkan literasi baca dan tulis, numerasi, sains, dan juga digital. Namun untuk di SMPN 3 Margahayu saya memfokuskan untuk menerapkan literasi sains untuk para siswa.
Seperti yang kita ketahui, wilayah Bandung dan sekitarnya memiliki potensi bencana gempa bumi yang besar karena terdapatnya sesar lembang. Maka dari itu kesiapsiagaan sangatlah penting bagi warga, khususnya siswa-siswi SMPN 3 Margahayu, karena salah satu lokasi yang berpotensi besar terdapatnya korban jiwa ketika terjadinya gempa bumi adalah sekolah. Dengan adanya latar belakang masalah tersebut maka saya mengadakan program literasi sains mengenai kesiapsiagaan bencana gempa bumi serta cara menghadapi ketika terjadinya gempa bumi.Â