Mohon tunggu...
Leo Suwandi
Leo Suwandi Mohon Tunggu... -

Manusia pada dasarnya jahat, begitulah menurut Machiavelli namun di dalam lumpur tentunya ada berlian yang tersembunyi dan menunggu waktunya untuk bersinar yang senantiasa memberi harapan bagi mereka yang berjuang demi hal yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasir Berbalut Tangis (Puisi untuk Gaza)

19 November 2012   14:19 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:03 2664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dihempaskan oleh angin gurun

Dibalik deru air mata deras

Sosok mungil itu terbujur diam

Diam terbelalak

Kehidupan mereka yang baru mekar terengut

Bagai bunga yang layu saat baru mekar

Tubuh kurus itu terus meratap

Memukuli dirinya dalam sesal

Dan berucap "harusnya aku yang Kau ambil"

Wahai kalian yang memegang dunia

Dengarlah seruan kami

Begitu banggakah kalian membantai domba-domba tak bersalah ini?

Banggakah kalian membuat para orangtua membenturkan kepala mereka

Karena harus kehilangan malaikat kecil mereka?

Begitu banggakah kalian memiliki senjata tercanggih

Yang dipakai hanya untuk melayukan bunga-bunga yang baru mekar?

Banggakah kalian karena mendapat perlindungan

Dibelakang penguasa yang engkau jadikan bonekamu?

Banggakah kalian memiliki jutaan budak

Yang kalian sembelih setiap harinya?

Banggakah pula engkau menjadikan tubuh kecil itu

Menjadi perisai bagimu?

Tak adakah perdamaian dan cinta kasih?

Bagi kalian yang haus akan kekuasaan?

Tidurlah sayang, tidurlah domba-domba kecilku

Dalam buaian tentram para malaikat

Maafkanlah setan-setan yang telah merengut segala kenangan indahmu

Kelak merekalah yang menjadi empu api neraka

(Didedikasikan untuk anak-anak di Gaza yang tewas dalam invansi Israel sekaligus kritikan untuk PM Benyamin Netanyahu, Ehud Barak dan pihak Hamas yang bertanggung jawab atas kematian anak-anak tersebut)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun