Mentari pagi bersama embun yang kian mulai menjauhi bumiDaun-daun yang basah kini kian mengering seiring waktu nyaSuara malaikat itu mulai tercengar dari orang-orang yang baik
Seprti kamu, yah kamu, kamu adalah malaikat yang pernah membuat ku terjatuh
Terjatuh dari sebuah kesenangan dosa, yang kini jadi tangisan semoga masuk sorga
Aamiin...!!!
Dulu aku menyenal mu sama seperti aku menyenal Tuhan, hanya sebatas tulisan
Kamu dan Tuhan...!!!
Lalu kamu memberitahu ku tentang sipat-sipat nya, sampai dunia bagiku terasa tentram
Tapi seiring waktu aku terasa sunyi, hati ku menangis karna kamu seakan menghilang
Lalu mereka-mereka berkata aku salah, dan sangat-sangat salah
Aku lemah tidak berdaya, menangis, terpuruk diatas porak poranda hati yang tercecar
Yah Allah...bila mana aku salah, itu bukan lah bahasa hati, jadi tolong untuk tetap bersama
Jika pun nanti mata tidak lagi terbuka
Hingga mulut tidak lagi berucap
Tapi aku percaya, hati ku akan bahagia bersama mu
Yah Allah..tolong jangan tinggalkan aku
Karna hanya engkau lah yang ku punya satu satu-nya
Kala nanti aku berahir dengan sendiri
Maka pertemukan lah aku di akhirat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H