Mohon tunggu...
GENTRUDIS PURBA
GENTRUDIS PURBA Mohon Tunggu... Novelis - Pencari suaka di kala sunyi

Penyair dengan lisan yang hangat mampu bercerita menyampaikan kata kata hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Penyesalan

7 Oktober 2020   23:01 Diperbarui: 7 Oktober 2020   23:08 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teringat awal ku menatap mata mu
Di iringi senyum mu yang begitu merona
Yang terpancar polos di wajah mu

Hatiku serasa nyaman di kala itu
Sesejuk embun pagi yang menyentuh de daunan
Indah,nyaman seperti pelangi mewarnai hidup
KIni aku tak mampu bahkan menyapa mu lagi

Menyapa mu
Yah,kini di anggap menyusah kan untuk meraih mimpi mu
warna pelangi pun tak lagi menghiasi kita
Siapa la diriku?
Aku menyadari diriku adalah orang yang gak punya
Dengan begitu yakin berharap kan cinta dari seorang raja
Aku juga menyadari kamu itu seperti rajawali yang terbang bebas di atas awan
Sementara aku bagai kan sibut yang melangkah satu demi satu saja,harus payah menjalaninya

Hidup ku yang slalu di landa tangisan dan sunyi
Yang berharap terang untuk mengukir senyuman
Dan aku menyadari itu semua
Tapi biar lah
Biarlah penyesalan ini terjadi sama ku
Biarlah ini jadi pelajaran bagi insan yang tak punya
Tapi aku juga ingin tuhan,..
Merasakan bahagianya seorang raja

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun