Mohon tunggu...
GENTRUDIS PURBA
GENTRUDIS PURBA Mohon Tunggu... Novelis - Pencari suaka di kala sunyi

Penyair dengan lisan yang hangat mampu bercerita menyampaikan kata kata hati

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku Pamit

4 Oktober 2020   06:00 Diperbarui: 4 Oktober 2020   06:25 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semua serasa hangus, musnah, dan hilang tak berjejak
Seperti butiran debu yang hilang sekejap diterjang badai
Yah, kosong melompong
Sumpah demi malam dan angin yang setia menemaniku
Ku ingin patah kan ingatan yang kian memaksa ku ter kubur lemah
Aku ingin melangkah walau hanya untuk sedikit gerak
Tapi,
Game yang kita rebut kan dulu
Tiba tiba anak lain saling merebut main karna satu HP
Yah,tiba aku tesentak dengan wajah tawa mu yang berahir dengan senyum
Terukir indah dengan sebuah ketulusan
Yah,terasa membisu,lagi dan lagi
Perumpaan itu tetap akan berlaku
Katanya,orang baik akan cepat brahir
Dan aku,sudah kehilangan yang baik
Makasih banyak untuk pukulan kuat mu
Karna pukulan mu
Ternyata rasanya sangat sakit
Dan sampai saat ini aku masih tersungkur lemah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun