Ia berjalan dari tempat ke tempat lain
Dengan aroma bercampur keringat yang melekat di tubuh
Membuat orang merasa risih ketika berada tepat dekat nya
Ia slalu mengkah.
Walau tak tau pasti arah dan tujuan nya
Ia hanya yakin akan bertemu dengan saudara saudara nya baik
Ia slali berjalan.dan terus berjalan
Walau terasa teramat sendiri di jantung kota yang keras
Hidup dalam pencarian yang tiada pastinya
Hanya bermodal sebuah guitar kroncong..
Siang hingga batas malam ia menyanyi dengan harapan sang raja berbelas kasih
Suara nya begitu keruh
Di wajah nya terpancar ke sedihan
Terlihat jelas di pipinya bekas bekas air mata yang menetes ter tempel abu
Bila tiba waktu nya malam
Ia kan duduk bersandar kan diri di teras teras toko
Menatap langit yang kelam
Ia slalu bertanya apa mungkin dia akan bertemu dengan harapan nya.tanya nya pada hatinya.
Hari berganti hingga tahun berlalu
Harapan untuk mencari sudah menipis.
Seperti anak ayam yang terpisah dari saudara dan keluarga
Hanya menangis memanggi ibu,tapi tak kunjung ada jawaban
Egois nya dunia ia hadapi dengan gitu
KATANYA,.
Ia pernah berdoa..dalam doa ia berkata.
Yah tuhan...
Jika takdir menjadi anak terasing,maka jadilah sahabat ku
Jauh aku dari percobaan orang jahat
Lindung aku dalam setiap langkah ku
Aku mau,..engkau selalu ada untuk
Jangan tinggalin aku..aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H