Mohon tunggu...
Leony Agustina Mustikasari
Leony Agustina Mustikasari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pemuja Hati

15 Agustus 2024   15:46 Diperbarui: 15 Agustus 2024   15:49 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Berjalan sendiri dengan setiap tangan penuh lebam karena perselisihan hati yang ingin di pahami oleh seorang Pemuja hati.

Bersama Pemuja hati akan terasa cinta itu nyata, tergenggam dan luar biasa lembut jika termiliki.

Tapi ini Pemuja hati menurut hatiku, bukan Pemuja yang memilih hatiku untuk di tempatkan di hatinya.

Selalu mencoba merangkumkan sebuah keajaiban untuk Pemuja hati agar belajar tahu akan hati yang berkedip namun mustahil, Pemuja hati menurut hatiku memilih warna kelabu.

Terseretlah diri dalam labirin Pemuja hati yang penuh permainan hati  membuat hati yang sesak terlihat lucu.

Mendayung mencari udara agar hidup dengan Pemuja hati ini tak hilang kewarasan hati, agar penuh harapan dan cinta.

Indra ini sangat minim memahami Pemuja hati yang kupilih tanpa tahu arti dibaliknya.

Diakhir kepasrahan Pemuja hati yang sesungguhnya datang memilihku, datang menyembuhkan hati sebagai Pemuja Hatiku, yang memurnikan hatiku dan rumah bagi hati yang terpecah kembali utuh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun