Mohon tunggu...
Leony Agustina Mustikasari
Leony Agustina Mustikasari Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu rumah tangga

Hobi menulis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cara

17 Juli 2024   20:56 Diperbarui: 17 Juli 2024   21:02 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Senyum semua bisa saat mengembangkan bibir, tapi cara senyum itu lain.

Hati setiap raga punya, tapi hati yang termiliki bening caranya beda.

Kasih setiap makhluk termiliki secara otomatis, tapi bidang kasih ini terlihat terpahat sentuh palung.

Setiap suara seragam, namun cara berisik suara itu bermelodi.

Bagaimana cara itu?

Cara ini mengapa menggetarkan setiap detak,detik, denyut nyata,fatamorgana hingga dunia luar angkasa yang termiliki.

Rindu semua pernah terasa, namun rindu cara yang ada, bagai angin di tepian pantai yang mendaki puncak gunung terindah.

Perhatian semua pernah terima, tapi undangan perhatian seperti cara  menanti surat dari merpati yang mengharap,datang atau tidak itu spesial.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun