Mohon tunggu...
leony meigawati stiani stiani
leony meigawati stiani stiani Mohon Tunggu... -

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Apakah Anak Pintar Mengalahkan Anak Bejo?

3 Oktober 2013   04:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:04 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Mungkin kita sering mendengar Pintar Vs Bejo dalam iklan obat masuk angin. “Orang pintar minum tolak angin!!!!!!” dan “Orang bejo minum bintng tujuh masuk angin!!!!!!” begitulah cuplikan slogan produk obat masuk angin. Setiap produk memiliki cara pandang masing-masing agar menarik konsumen. Dalam kehidupan sehari-hari seseorang merasa berhasil jika memiliki kepintaran dan ada juga yang memilih bejo untuk keberhasilannya. Kata bejo juga dapat diartikan sebagai keberuntungan atau faktor lucky pada diri seseorang. Seseorang yang beruntung belum tentu pintar dan sebaliknya orang pintar belum tentu beruntung.

Seseorang dikatakan pintar cenderung pintar dalam berteori atau pintar dalam sekolah, mendapat peringkat, mengikuti olimpide dan sebagainya. Pintar yang dimaksud yaitu pintar dalam pendidikan formal tetapi faktanya seseorang yang pintar cenderung memiliki ego yang tinggi, angkuh, mementingkan diri sendiri dan kurang menghargai pendapat orang lain.

Sedangkan seseorang yang pintar bergaul, berkomunikasi, suka menyapa, rajin beribadah, murah senyum dan perhatian, dalam kalangan masyarakat tidak dikatakan pintar. Secara tidak di sadari Justru inilah yang menimbulkan keberuntungan seseorang, selain itu faktor x yang mempengaruhi keberuntungan seseorang, tahukah anda faktor x tersebut????? Faktor x tersebut adalah Tuhan yang maha esa, terkadang kita tidak dapat menjelaskan faktor tersebut namun keberuntungan seseorang dapat dikaitkan dengan perilaku seseorang tersebut. Masih ingat peri bahasa “siapa yang menanam pasti akan memetik” begitulah gambaran kehidupan siapa yang berbuat kebaikan pasti akan mendapat kebaikan juga entah darimana asalnya.

Keberhasilan seseorang tidak tergantung pada kepintaran atau keberuntungan.seseorang dapat dikatakan berhasil jika bermanfaat bagi kelurganya, lingkungan sekitarnya dan masyarakat luas. Tidak selamamya seseorang yang pintar mendapat peluang yang besar hal ini kembali lagi karena faktor keberuntungan seseorang. Sehingga kita dapat mengambil pelajaran Alangkah indahnya jika kepintaran seseorang diiringi dengan perilaku yang terpuji sehingga menimbulkan keberuntungan atau bejo dalam kehidupanya.

semoga bermanfaat goresan tinta ini ^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun