Mohon tunggu...
Leony Gracia
Leony Gracia Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kawan atau Lawan

22 Maret 2016   19:02 Diperbarui: 22 Maret 2016   19:14 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungguh memprihatinkan kondisi di Indonesia saat ini. Haruskah persaingan di dunia bisnis itu membawa suatu perselisihan? Bukannya kita dididik dan diminta untuk saling bekerja sama? Kok yang timbul perselisihan? 

Di dalam Pancasila tertera "Persatuan Indonesia", lalu bukti apa yang menunjukkan rasa persatuan itu? Kasus yang baru-baru ini adalah demo dari taksi. Sebenarnya perlu gak sih? Menurutku gak perlu. Kenapa? Di dalam dunia usaha pasti ada lawan usaha. Kalau lawan usaha kita punya strategi yang bagus seperti transportasi berbasis aplikasi, kita seharusnya melihat kenapa mereka bisa menciptakan strategi seperti itu. Ketika kita melihat bahwa lawan kita berada di depan kita, maka kita akan sebisa mungkin berjuang untuk membalap lawan kita lagi. 

Lalu dengan cara apa kita lakukan? Yang pasti bukan dengan cara kekerasan dan tindakan yang anarkis. Seharusnya kita harus berpikir lebih rasional lagi. Kalau ada tindakan anarkis yang dilakukan, dampak apa yang akan diberikan? Macet dimana-mana, kerusuhan dimana-mana, hilangnya kepercayaan rakyat. 

Tindakan demo bukannya membuat rakyat lebih mempercayai namun justru sebaliknya. Seharusnya kita sebagai warga negara Indonesia yang baik mampu untuk berpikir dua kali sebelum bertindak. Sudahkah kita berpikir apa akibat yang akan kita tanggung nanti? Bukankah dengan adanya transportasi berbasis aplikasi membuat Indonesia semakin berkembang? Bukankah seharusnya kita bangga dengan hal tersebut? Negara lain pun memandang Indonesia sebagai negara yang hebat juga. 

Kalau dengan kerusuhan seperti ini, tidak malukah kita di hadapan negara lain? Kita bisa kok mengambil banyan contoh persaingan di bidang usaha, contoh saja Samsung dan Apple. Mereka selalu berlomba-lomba untuk menghasilkan produk yang baru dan semakin canggih. Apa mereka melakukannya dengan tindakan anarkis? Tidak. Mereka melakukan persaingan mereka dengan sportif. Seharusnya kita mampu untuk mempunyai pemikiran seperti itu. 

Di setiap usaha pasti ada persaingan, ada lawan, tapi bagaimana sikap kita untuk menghadapi kerasnya dunia persaingan? Kita harusnya menjadikan lawan kita sebagai kawan kita untuk memacu kita semakin maju ke depan. Mari kita ciptakan Indonesia sebagai satu kesatuan yang damai. 

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun