Indonesia sebagai salah satu negara agraris yang masyarakatnya banyak mengandalkan kehidupannya pada sektor pertanian sudah seyogyanya terus aktif mencari terobosan teknologi pertanian, mulai dari persiapan lahan, bibit yang baik, pemupukan, pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) hingga penanganan pasca panen.
Salah satu hal yang mendasar di atas adalah persiapan lahan dan sistem pemupukan yang berimbang karena mempunyai dampak sekarang dan masa mendatang terhadap keberhasilan pertanian Indonesia.
Menurut hasil penelitian, setiap tanaman memerlukan sedikitnya 16 unsur untuk memperoleh pertumbuhan yang optimal dan dapat menghasilkan dengan baik. Unsur-unsur tersebut adalah hidrogen, oksigen, dan karbon. Ketiga unsur di atas dapat diperoleh secara langsung dari udara, namun ada tiga belas unsur lainnya yang harus diberikan dari luar, yaitu N, P, K, Mg, Ca, S, Cl, Fe, Cu, Mn, Zn, B, Mo.
Setiap tanaman, baik akar, batang, daun, dan buah bila dianalisis selalu mengandung ke 16 unsur di atas, artinya di dalam tanah selalu terjadi penurunan jumlah kandungan unsur-unsur di atas akibat terangkut pada masa panen. Perlu diingat semua unsur-unsur (zat-zat) di atas mempunyai fungsi yang saling terkait antara satu unsur dengan unsur lainnya.
Bila pemupukan hanya mengandalkan pada pupuk yang mengandung dua atau tiga unsur saja tanpa adanya penambahan unsur lainnya, maka hal itu hanya melakukan pemborosan saja karena tidak dapat dimanfaatkan secara optimal oleh tanaman dan niscaya di masa mendatang tanah akan kekurangan unsur-unsur yang lainnya, yang selanjutnya bila dilakukan secara terus menerus dapat menyebabkan berkurangnya hasil produksi pertanian nasional.
PT. Ladang Gemah RIpah yang bergerak di sektor pertanian telah lama fokus terhadap pentingnya pemahaman pemberian nutrisi atau pemupukan yang lengkap dan berimbang pada setiap tanaman. Hal ini dibuktikannya dengan selalu melakukan sosialisasi dan pendampingan terhadap penggunaan pupuk yang berimbang dan tepat guna melalui kombinasi antara pupuk Makro (N, P, K) dan penggunaan Pupuk Organik Cair secara langsung pada petani padi, petani hortikultura, dan kelapa sawit di berbagai daerah.
Sosialisasi dan pendampingan penggunaan Pupuk Organik Cair ini terbukti mampu memberikan peningkatan yang signifikan terhadap hasil produksi pertanian pada setiap komoditi tanaman, dan dengan selalu menjaga ketersediaan unsur-unsur yang diperlukan oleh tanaman, maka diharapkan ke depan kita dapat menjaga kesuburan lahan pertanian, dan yang utama adalah adanya peningkatan produksi sektor pertanian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H