Mohon tunggu...
Leoni Marisa Largus
Leoni Marisa Largus Mohon Tunggu... Bankir - Pecinta martabak manis dan menulis

aku adalah gelas kosong yang selalu senang diisi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Selama Masih Hidup, Ayo Kita Kembali Belajar!

3 Januari 2021   17:15 Diperbarui: 3 Januari 2021   18:09 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2020 sudah berlalu, sudah belajar apa kita kemarin? Saya dulu pernah sempat berpikir kalau belajar akan berhenti setelah kita berhasil menyelesaikan pendidikan SMA atau Kuliah. Pernah dengar tentang Wajib Belajar 12 tahun yang menjadi program Pemerintah? ya itu maksud saya.

Saya pikir setelah kita selesai sekolah berarti kita sudah tidak bisa kembali belajar atau kita sudah tidak punya kewajiban dan tidak perlu lagi untuk belajar. Tapi ternyata tidak seperti itu Fernando Hose, konsep belajar itu sendiri sangat luas. Ternyata kita masih bisa kembali belajar walaupun sudah tidak berada di bangku pendidikan.

Hal ini biasa disebut dengan Konsep belajar sepanjang hayat, apa lagi tuh? Nah konsep belajar sepanjang hayat itu sederhananya kita bisa belajar apapun dan dimanapun, di usia berapa saja dan kapan saja tanpa batasan.

Biar lebih terserap saya kasi contoh misalnya belajar masak, belajar mengemudi, belajar berbicara didepan orang banyak, belajar melipat baju bahkan kadang tidak kita sadari menjadi seorang yang sabarpun butuh belajar. Yah kalau itu sih saya sudah tahu.

Hey bapak ibu saudara saudari yang terkasih sayapun juga berpikir begitu dulunya, tapi tunggu! kita tahu belum tentu kita paham. Banyak dari kita tidak menyadari dan sering berkata..

"kamu masak nasi enak banget ya, apalah aku yang masak air aja gosong", "iya nih aku gak bisa naik sepeda", "kamu bisa berenang gak? Kalau aku gak bisa", "duh bingung banget gimana ya caranya bungkus kado ini?". Iya itu sebagian contoh kecil ketidaksadaran kita bahwa sebenarnya semua itu butuh belajar dan kita bisa kalau kita mau kembali belajar.

Saya jadi ingat teman saya pernah bertanya pada saya seandainya waktu bisa di putar kembali ke jaman kita sekolah, apa yang pengen banget saya benerin.

Saat itu saya jawab "seandainya bisa, saya pengen banget kembali belajar bahasa Inggris bener-bener, biar bisa ngomong lancar kayak bule". Nah saat itu sayapun tidak meyadari tentang konsep belajar sepanjang hayat padahal jika saya paham saya bisa belajar bahasa inggris saat itu jika saya mau, jadi saya tidak perlu menyesalinya dan berharap kembali ke masa sekolah.

Sejatinya manusia adalah makhluk pembelajar itulah yang membedakan kita dengan makhluk ciptaan Tuhan yang lain misalnya binatang. Belajar membuat kita bisa bertahan hidup sedangkan binatang bertahan hidup dengan instingnya.

Belajar membuat manusia mampu memecahkan masalah, mampu beradaptasi, mampu memenuhi kebutuhan hidup, mampu mengembangkan budaya, dan mampu menguasai alam. Sedangkan binatang, apa  pernah kita melihat binatang yang mampu mengembangkan kreativitasnya untuk meningkatkan derajat kehidupannya? Hmmm mungkin ada tapi hanya di film-film animasi. Wkwkwk

Tapi ya film-film animasi ini mempengaruhi psikologis saya, karena jujur terkadang bikin saya dilema saat berperang melawan kecoa yang sebenarnya pengen saya musnahkan dari muka bumi ini tapi takut kalau-kalau dia seorang kepala keluarga. Huft.. Kalau ada yang bilang "ada kok binatang yang pintar", iya  ada sayang ada, tapi  karena mereka dilatih oleh manusia dan lagi-lagi mereka bisa melakukan itu karena insting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun