Berdasarkan data Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS PK) Puskesmas Weru pada tahun 2024, di Desa Tegalsari terdapat sebanyak 83 penderita obesitas, 365 kepala keluarga dengan hipertensi, dan 116 penderita diabetes melitus. Ketiga penyakit tersebut sangat erat kaitannya dengan konsumsi makanan/minuman yang tinggi gula, garam, dan lemak. Berangkat dari permasalahan tersebut, mahasiswa PKL MBKM SKM Penggerak 2024, Leoni Angellika Lumban Batu dari Program Studi Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, Universitas Negeri Semarang, mengajak TP PKK Kelurahan Tegalsari untuk bijak dalam mengonsumsi Gula, Garam, dan Lemak (GGL) melalui penyuluhan yang bertajuk "Cermat Baca Label, Bijaklah dengan GGL!"
Penyuluhan dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 Oktober 2024, bertempat di Balai Desa Tegalsari. Materi yang disampaikan, antara lain, pengertian dan contoh label pangan, pengertian dan penjelasan tentang informasi nilai gizi, cara membaca kandungan GGL pada informasi nilai gizi, batas konsumsi GGL per hari, risiko penyakit akibat konsumsi GGL yang berlebihan, serta CEK KLIK (Kemasan, Label, Izin Edar, Kedaluwarsa) pada produk pangan. Kegiatan penyuluhan berjalan dengan lancar dan disambut baik oleh ketua dan anggota TP PKK Desa Tegalsari.
Penyuluhan ini ditujukan kepada TP PKK Desa Tegalsari dengan harapan para anggota dapat memilih produk pangan dengan kandungan GGL yang tidak melebihi batas konsumsi harian bagi keluarga. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan mencegah peningkatan prevalensi penyakit tidak menular, khususnya obesitas, hipertensi, dan diabetes mellitus di Desa Tegalsari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H