Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ketua DPRD Kabupaten Ini, Dari Simanjuntak ke Simanjuntak

8 November 2014   23:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:17 883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14154383971096560741

[caption id="attachment_373312" align="aligncenter" width="300" caption="Dari kiri: Reguel Simanjuntak,Ottoniyer Simanjuntak,Fatimah Hutabarat, pimpinan DPRD Tapanuli Utara yg baru.(By.Leonardo)"][/caption]

_ Setelah sekian lama ditunggu,akhirnya Pimpinan DPRD Tapanuli Utara Priode 2014-2019 Rabu (5/11) dilantik di Gedung Dewan Jalan Sisingamangaraja, Tarutung, dengan upacara yang berlangsung khidmat. Keterbatasan kapasitas gedung tak mampu menampung ratusan pengunjung, sehingga banyak pengunjung terpaksa berjubel di luar. Pelantikan yang dilakukan oleh Ketua PN Tarutung Mian Munthe SH ini tampak dihadiri Bupati Taput Drs Nikson Nababan dan nyonya , Kapolres AKBP Henky Kalele, Dandim 0210 TU Letkol Inf Baginta Bangun, Kajari Tarutung Hotman Tambunan SH MH,mantan Ketua DPRD Taput FL Fernando Simanjuntak SH MH, sejumlah pimpinan parpol, ormas, tokoh ,masyarakat, dan para pendukung/simpatisan pimpinan DPRD Taput yang dilantik.
Pimpinan DPRD yang dilantik hari itu, yakni Ir Ottoniyer Simanjuntak  (dari PDI Perjuangan) sebagai ketua, Reguel Simanjuntak  (Partai Golkar) dan Fatimah Hutabarat (Partai Nasdem) sebagai wakil ketua. Nama nama pimpinan legislatif yang baru ini, tidak berubah dari informasi-informasi yang sebelumnya berkembang di tengah masyarakat Tapanuli Utara. Menurut informasi sebelumnya santer disebutkan bahwa  DPRD Taput masih dipimpin Ir Ottoniyer Simanjuntak menggantikan posisi ketua yang ditinggalkan Fernando Simanjuntak. Ternyata hal itu benar, setelah pimpinan DPRD Taput priode 2014-2019 dilantik. Untuk posisi wakil juga sebelumnya sudah lama beredar nama Reguel Simanjuntak dan Fatimah Hutabarat, sesuai dengan ranking perolehan suara hasil pemilihan legislatif 2014. Masyarakat pun berkomentar, ini suatu kebanggaan bagi orang Batak bermarga Simanjuntak,terlepas dari isme marga.

Hal itu juga bisa jadi cermin keteladanan, buah perjuangan dari orang semarga. Setelah dua priode (10 tahun) dipimpin Fernando Simanjuntak dan wakilnya pada priode kedua adalah Ottoniyer Simanjuntak, kini DPRD kabupaten itu dipimpin oleh Ottoniyer Simanjuntak juga. Bukan kebetulan atau diatur, semata-mata karena buah dari perjuangan yang bersangkutan. Makanya ada yang bersuara,"Dari Simanjuntak ke Simanjuntak. Itu tentu kebanggaan bagi mereka bermarga Simanjuntak, karena bagi orang Batak, marga itu suatu marwah, suatu kebanggaan." Keduanya juga diilustrasikan ibarat anak sekolah naik kelas. Fernando Simanjuntak menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara dari Partai Golkar, dan Ottoniyer yang tadinya wakil ketua DPRD Tapanuli Utara, menduduki kursi ketua yang ditinggalkan Fernando Simanjuntak.
Bupati Nikson Nababan pada pidato sambutannya pada garis besarnya menekankan, agar pimpinan DPRD Taput yang baru benar-benar bekerja keras dan bersinergi dengan eksekutif serta segenap elemen yang ada, untuk memacu kemajuan daerah ini lima tahun ke depan. Diharapkan, kiranya kesatuan persepsi antara pimpinan dan segenap anggota DPRD Taput bisa terjalin dengan baik, sehingga tugas yang diemban berhasil maksimal. Bupati Nikson Nababan pada kesempatan itu menyebut ada tiga tugas pokok DPRD , yakni 1. Legislasi, yang berhubungan dengan pembuatan peraturan-peraturan daerah, 2. Anggaran, berkaitan dengan kecermatan dalam menetapkan anggaran yang akan digunakan untuk kepentingan pembangunan, dan 3. Pengawasan. Ketiga tugas pokok DPRD itu juga dikutip Sekjen HKBP Pdt Mori Sihombing dalam khotbahnya.
Usai pelantikan dilanjutkan dengan acara resepsi yang terbuka untuk umum di Gedung Sopo Partukkoan. Acara resepsi diawali kebaktian, dan khotbah yang dibawakan oleh Sekjen HKBP Pdt Mori Sihombing MTh, diwarnai nyanyian puji-pujian, koor  ama HKBP Kota, dan paduan suara Akbid Tarutung. Doa syafaat dibawakan hula-hula marga Sitorus. Khotbah yang diperdengarkan oleh Sekjen HKBP yang cukup bernas pada intinya menekankan, agar pimpinan DPRD Taput yang baru sungguh-sungguh mencermati amanah kepercayaan yang diberikan terutama dalam meningkatkan kemajuan daerah serta kesejahteraan rakyat. Pada masa sekarang ini, ujar Sekjen, ada kecenderungan seolah-olah kepedulian selalu terarah pada orang-orang berstatus orang penting atau orang berada, jarang yang peduli pada rakyat di lapisan bawah. Ini perlu sekali dicermati dan dirobah agar aspirasi rakyat kecil lebih diutamakan, karena rakyat kecil itu sangat mendambakan kepedulian pemerintah dan DPRD terhadap kehidupan mereka. Sekjen yakin Ottoniyer akan mampu memimpin legislatif, sesuai makna namanya Otto dalam bahasa Jerman artinya, orang yang berhasil, cerdas, dan jaya. Ottoniyer juga dinilai seorang politikus kawakan. Dia sudah yang ke empat kalinya duduk di DPRD Tapanuli Utara.
Setelah kebaktian, dilanjutkan dengan acara adat Batak, diawali acara penyampaian ulos oleh SV Simanjuntak dan nyonya Boru Hutagalung (Op Bohal) atas nama Parsadaan Simanjuntak Sitolu Sada Ina (Pomparan Raja Mardaup, Sitombuk Hutabulu) yang juga disertai sejumlah pengetua marga Simanjuntak Sitolu Sada Ina se Tapanuli Utara, serta utusan dari Sipahutar dan Pahae. Kemudian  dilanjutkan dengan acara hula-hula marga Sitorus, Panjaitan, Pardede, Sirait, dan hula-hula matani ari Sihotang. Keseluruhan acara berlangsung meriah dengan penyampaian ulos dari hula-hula, disertai kata sambutan bermakna melalui umpasa-umpasa yang menyiratkan doa dan harapan terhadap keberhasilan pimpinan DPRD yang baru. Sementara mantan Ketua DPRD Taput dua priode FL Fernando Simanjuntak sebelum menyampaikan sambutan, terlebih dahulu mendendangkan lagu Batak populer Partondion yang disambut meriah hadirin.
Resepsi ditutup usai keluarga Ir Ottoniyer Simanjuntak dan nyonya boru Sitorus (Camat Siatas Barita) mangampu, dan ditutup dengan doa simpul dari hula-hula marga Sitorus. (Leonardo Joentak)

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun