Air Belerang dan Air Soda di Kampung Kami Pusat Liburan Nataru
Ini lagi kabar wisata ringan dari kampungku di Tapanuli bagian Utara.
Selain memiliki obyek wisata rohani Salib Kasih di bukit Siatas Barita, kota Tarutung dan Sipoholon juga terkenal dengan tempat pemandian air belerang. Pada hari biasa pun tempat pemandian itu selalu ramai. Apa lagi pada musim liburan panjang, dipastikan pengunjungnya membeludak sampai malam hari.
Hal itu kelihatan selama liburan Nataru ( Natal Tahun Baru ) 2021 - 2022. Hampir setiap hari dan malam selalu penuh, terutama pemandian yang menyediakan kolam renang air panas. Tua muda sampai anak-anak silih berganti berdatangan, sehingga pengusaha pemandian yang juga menyediakan makanan minuman, pasti kerepotan.
Hampir di sekeliling Tarutung punya potensi sumber air panas. Selain di Sipoholon dan Hutabarat, juga di kawasan Ugan Lapo Gambiri, Saitnihuta, Siwaluompu, ada sumber air panas.Di beberapa desa, ketika ada warga ngebor tanah untuk memompa air, justru kerap air panas yang muncrat. Itu terbukti di seputar kawasan Desa Hutabarat Parbaju, Siwaluompu, Saitnihuta. Orang pun percaya perut bumi Tarutung selain Pahae, potensial dengan panas bumi.
Tetapi yang paling populer memang di Sipoholon dan Hutabarat Partali Toruan. Dua pemandian paling ngetop adalah kolam pemandian Tamaro dan Hineni di jalan Siarang.
Pada musim libur Nataru mau pun hari besar lainnya, pemilik kolam mandi itu pasti panen besar. Kedua tempat itu selain menjual makanan minuman, juga mengutip uang masuk Rp 10.000 per kepala.
Di Tamaro uang parkir pun dipungut. Sedangkan di Sipoholon, tidak ada pungutan uang masuk, Â tapi pasang tarif mandi di air kolam. Tempat mandi dan resto paling laris adalah Boli-Boli Kafe. Di sini tersedia kolam mandi selain kamar-kamar mandi. Resto ini juga menyediakan penginapan bagi yang butuh bermalam di sana.
Kompasianer  sempat tercengang juga saat berkunjung ke Tamaro Hot Spring, Minggu malam ( 16/1). Ratusan orang tampak membeludak memenuhi dua kolam mandi terpisah. Diperkirakan mencapai 500 an orang pria wanita tua muda hingga anak-anak. Banyak orang terpaksa harus antri menunggu orang mandi melonggar di kolam.
Begitu juga kamar-kamar terus penuh sampai malam. Hal yang sama terlihat di pemandian Sipoholon yang berjejer di pinggir jalan lintas Sumatera. Mungkin saking banyaknya yang mandi, bak air di dalam kamar Tamaro ada yang kosong. Sementara aliran air dari pipa mengecil. Hal ini membuat pengunjung bersungut-sungut.
Tak hanya pemandian air panas yang ramai. Kolam pemandian air soda di desa Parbubu juga tampak ramai sejak pagi hingga malam. Pemilik kolam juga sudah pasang tarif Rp 5.000 per kepala bagi yang mandi. Selama ini tidak ada pungutan. Mungkinkah lantaran peminat mandi soda makin ramai?