Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rasa Cinta Itu Telah Terbenam

29 Maret 2021   17:15 Diperbarui: 30 Maret 2021   17:36 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di jalan dekat gedung berpagar pagi itu. Di seberang pepohonan tak bernama yang daunnya berkurang setiap petang. Waktu terhenti tiba-tiba, dan bunga melati tiarap meratap

Sekelompok orang dikejut letus celaka memicu serapah

"Gempa bumi ayah?"

Kakek tua geleng muka. "Suara guntur di langit. Yuk pulang cepat."

Langkah kaki berpacu dengan waktu menghentak tangan cucu bermuka pasi

Orang per orang berjumlah ramai berlarian kian kemari

Tak tau mau ke mana mau apa

Sekian keping batu melayang bagai percik mercon merah jingga

Dan sirene mengaum dari penjuru kota

Dan darah menempel di aspal dan kemeja putih pemulung

Dan rona abu rokok membubung merangkul awan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun