Mohon tunggu...
Leonardo Tolstoy Simanjuntak
Leonardo Tolstoy Simanjuntak Mohon Tunggu... Wiraswasta - freelancer

Membaca,menyimak,menulis: pewarna hidup.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Elegi Perpisahan

9 Juli 2020   20:28 Diperbarui: 9 Juli 2020   20:32 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pergilah berlayar putra jiwaku
ke balik gunung ke kaki langit paling jauh
Medan juang siap terima
Jangan pulang dini hari

Pergilah melaut melintas karang  berteguh asa
Kenang yang pahit telusur yang manis
Bila gelombang menghempas menerjang serang
Sebut nama Tuhan, sebut nama ibu
Pergilah, selagi hari sedang terang

Bila rindu tatap air laut dalam hening
Bila rindu tunangan jangan merintih mau pulang
Bila lapar jangan menjadi barabbas
Bila haus jangan minum anggur

Pergilah berlayar putra idaman
Dalam kembara panjang merajut cita
Jangan takut tenggelam
Jangan takut menyelam
Hidup ini milik pemberani
Tak redup di depan gorilla

Kelak bila ibu tak lagi menyongsong di depan pintu
Menangislah untuk hormat rasa
Karena ibu selalu ada untukmu
Bersama malaikat seribu nyawa

Pergilah putra kampung sunyi
Menyibak ramai berjuta hati penghuni kota
Jangan takut tergilas masa

(medan 3 maret 2020 - ruang sepi  dahlia rs pirngadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun