Mohon tunggu...
leonas d
leonas d Mohon Tunggu... Lainnya - Pensiunan PNS

Lagi senang jalan jalan..makan makan dan nikmati pensiun.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Salam Rindu Buat di Jalan Buntu

11 September 2017   16:16 Diperbarui: 11 September 2017   16:22 827
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mendengarkan lagu di selasela kegiatan bisa menambah semangat  bekerja, hentakan irama musik  mengiringi detak jantung yg mengaliri darah keseluruh tubuh.

Ketika lagu sendu mendayu,membuat menerawang ke masa lalu, mengingat kenangan, mungkin hanya diri sendiri yg merasakan.

Seperti saat ini tanpa sengaja menemukan rekaman lagu yg tersimpan dalam flasdisk ketika memindahkan file file yg diperlukan, supaya tidak penuh dan  menjadi berat laptop ketika dioperasionalkan nantinya.

Lantunan musik terdengar..

Lagu dengan bait kata kata yg tersusun rapi dibuat oleh penciptanya begitu menyentuh, menggerakan raga siapa yg mendengar, itulah musik sebagai bahasa dunia yg mudah dimengerti oleh setiap orang dari berbeda suku dan bangsa.

Ketika lagu kebangsaan  berkumandang biasanya terdengar di acara acara kenegaraan, di perayaan hari  kemerdekaan atau acara resmi lainnya, konon malah ada negara yg mengumandangkan lagu kebangsaannya setiap pagi dan masyarakatnya akan berhenti sejenak dari aktifitas untuk menghormati lagu kebangsaannya yg sedang berkumandang, itu mungkin salah satu cara negara untuk terus memupuk rasa nasionalisme rakyatnya. Bagaimana dengan kita apakah akan meniru mengumandangkan lagu Indonesia Raya setiap pagi, untuk memupuk, menambah dan mempererat rasa kebangsaan kita.

Pencipta lagu, ketika mencipta mungkin ingin lagu ciptaannya melegendaris, tidak mudah dilupakan orang, seperti muncul sekali terus hilang begitu saja, nyaris tidak terdengar lagi..mencipta lagu suatu keahlian tersendiri, mungkin  nasib atau hoki yg menyertai, bisa jadi lagunya populer dan melegendaris nantinya.

Lain lagi ketika lagu perjuangan dikumandang dalam acara memperingati hari kemerdekaan begitu merasuk menggelora didada, bersyukur kita mempunyai lagu lagu perjuangan yg dibuat diciptakan untuk tetap terus menyemangati anak bangsa sampai saat ini.

Dan dari lagu itu juga bisa menginspirasi orang buat menulis, salah satunya penulis, seperti tulisan Wayan Suparno/Pak Tani, tentang negara agraris Indonesia yg mulai ditinggal oleh generasi mudanya untuk bekerja di sektor pertanian,menjadi petani.Beliau membandingkan dari tahun ke tahun semakin menurun minat anak muda untuk mempelajari ilmu pertanian, baik ditingkat SLTA dan atau Perguruan tinggi.

Dengan cuplikan dari lagu Indonesia Raya,menulis tersebut ingin mengingatkan kembali untuk semangat mengelola pertanian dinegeri ini....sebagaimana syair...'bangkitlah jiwaraganya'.

Ada lagi lagu rayuan pulau kelapa,ciptaan Ismail Marzuki...bercerita tentang banyaknya tumbuhan kelapa di indonesia, dari ujung pulau sumatera, sampai pulau papua( dari sabang sampai merauke) tentunya. Akan tetapi nyatanya produksi dari kelapa  yg terkenal bukan dari Indonesia,melainkan dari negara Srilanka,Filipina,dan India yg nota bene luas negara nya tidak seluas Indonesia, apalagi pohon kelapa nya tidak sebanyak di Nusantara ini, kenapa bisa begitu....? Apakah perlu bertanya kepada nyiur yang melambai...?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun