Nama Guard Rail pasti asing sekali di telinga anda padahal alat yang satu ini sudah seringkali anda lihat di jalan raya. Ya, Guard Rail adalah nama lain dari pagar pembatas jalan yang sudah sering anda lihat di jalan tol atau jalan raya biasa. Pagar pembatas jalan ini memiliki fungsi utama sebagai peredam energi kinetik jika sebuah kendaraan menabrak pembatas jalan. Redaman energi kinetik ini membuat mobil paling tidak terbalik atau terpelanting jauh dari lokasi kecelakaan.
Tentu masih segar di ingatan kita saat anak salah satu musisi terkenal di Indonesia mengalami kecelakaan di jalan tol dan menabrak pembatas jalan. Bisa dikatakan anak tersebut beruntung karena pembatas jalan atau guard rail yang ia tabrak mampu menahan laju mobilnya yang sudah kelewat kencang agar tidak sampai terpelanting. Jika tabrakan terjadi pada kecepatan yang normal, bahkan guard rail masih bisa mementalkan kendaraan kembali ke arah yang paralel dengan jalan. Tentunya dengan pengecualian tabrakan terjadi pada kecepatan normal.
Guard Rail terbuat dari bahan baja yang dibentuk dengan mesin cold-roll sehingga menghasilkan beam baja berkualitas yang disebut dengan W-Beam. Sifat dari guard rail ini adalah anti karat sehingga tidak akan terpengaruh sama sekali dengan cuaca ekstrem yang ada di luar ruangan. Guard Rail sudah dilapisi dengan lapisan anti karat (lapisan galvanis) yang tahan terhadap panas matahari dan air hujan. Panas dan hujan yang biasanya menjadi musuh utama material logam bisa diatasi dengan baik oleh Guard Rail.
Sampai saat ini teknologi Guard Rail bisa dikatakan yang paling aman untuk digunakan sebagai pembatas jalan. Alat ini bisa membuat kendaraan tidak terlempar ke luar jalur saat mengalami kecelakaan.
Mudah-mudahan informasi diatas membantu anda dalam memahami apa itu Guard Rail dan fungsinya. Terima Kasih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H