Mohon tunggu...
leonardus adityo
leonardus adityo Mohon Tunggu... -

staff IT di perusahaan farmasi yang berhoby teater tradisional budaya di gereja matius yang terus ingin belajar dalam merefleksikan hidup bermasyarakat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Miss Tjitjih Bukan Sekedar Seniman

28 April 2010   06:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:32 958
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gadis cantik jelita dari tanah pasundan. Ibarat Madonna jaman 1930, Nyi tjitjih ikut berjuang dalam pergerakan kemerdekaan. Kepiawaianya dalam bersandiwara ia ikut memikirkan nasib bangsanya.

Ia bukan sekedar seniman tetapi pahlawan kebanggaan bangsa Indonesia. Keahliannya menunjukkan kerendahan hatinya dalam berseni sehingga diberi gelar oleh kaum kolonial dan bangsawan bumi putra dengan sebutan "Miss"

Nyi Tjijih menghabiskan hidupnya tahun 1937 yang waktu itu berusia 30an tahun. Ia bersama temen seperjuangannya ikut memberontak belanda dan tidak kelihatan karena berada dalam pertujukan.

Sebelumnya sandiwara Miss Tjitjih bernama Opera Valencia. Opera Valencia berkeliling di daerah subang dan bertemu tjitjih yang masih berumur 15 tahunan ikt bergabung dan mulai tenar umur 17 sehingga nama opera Valencia identik dengan Miss Tjitjih. Akhirnya diganti nama sandiwara Miss tjitjih.

Sandiwara Miss tjitjih.

Cerita-cerita sandiwara yang dibawakan Miss Tjitjih beraneka ragam diantaranya Kuntilanak Warung Doyong, Si Manis Jembatan Ancol, Beranak Dalam Kubur, Si Kabayan dan Si Jampang, Lutung kasarung, Putri Dasar Samudera, Arwah Berjasa, Pencuri Bayi, Mojang Pama-yar Hutang, Misteri Sebuah Kuburan, Air Mata Kunti-lanak, Arya Kemuning dan Nyimas Gandasari, serta Rakean Wastu Kencana dan cerita-cerita rakyat lainnya.

Dari deretan pertunjukan di Gedung Kesenian Miss Tjitjih, hanya dua pertunjukan yang mengambil tema klasik. Satu babad Cirebon, satunya babad Pajajaran. Selebihnya cerita roman dan horor. Panggung Sandiwara Sunda di wilayah Priangan pun dulu sebetulnya ada membuka pertunjukan jenis wayang wong atau roman (kisah masa kini) bahkan dezik (kisah seribu satu malam), tetapi yang dominan tetap cerita babad, yaitu cerita tentang kerajaan di tanah Jawa.

Perjalanan Waktu Dari Generasi Tahun 1960

Gedung Miss tjitjih waktu tahun 1960 ada di daerah kramat berdekatan dengan terminal waktu itu. Sehingga bisa dibilang teater Miss Tjitjih jadi terkenal banyak sekali yang menonton. Setelah pindah ke cempaka baru

Ada beberapa nama artis-artis sunda berawal dari gedung kesenian miss tjitjih. Seperti ebet kadarusman, Pohang lawak. Sule. Teater sunda miss tjitjih sering kali diundang bila ada acara silahturahmi artis-artis sunda ikut meramaikan acara.

Usaha Membudayakan Teater Miss tjitjih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun