“Halo?”
“Halo Li, ini gue Ida”
“Iya Da, ada apa?”
“Elo sekarang ada dimana?”
“Dimobil nih, lagi mau berangkat ke kantor, Tapi kayaknya gue bakal telat deh, soalnya jalanan padat merayap nih” kata Lili sambil menatap antrian mobil yang ada didepannya, Jakarta mana pernah enggak macet? Malah ajaib kalau di sini nggak pernah terjadi macet satu hari saja.
“Buru-buru nggak Li? Soalnya ada klien lo yang udah nunggu di sini dari tadi dan kayaknya bakalan pergi kalau elo enggak datang bentar lagi” kata Ida berapi-api
“Nah, gimana kalau cepat-cepat, macet!”
“Emang berapa jauh lagi sih? Kalau cuma tinggal beberapa ratus meter lagi, mending jalan deh, Soalnya ini klien besar! Sayang kalau sampe di lewatkan!”
“Oke,oke gue kesana sekarang” kata Lili mengakhiri pembicaraan “Pak, saya turun di sini saja, sudah telat” katanya sambil membuka pintu dan berlari membelah kemacetan sebelum supirnya sempat menjawab.
Ida adalah sekretarisnya yang juga merangkap sebagai teman dekatnya, Mereka bersahabat sejak di bangku kuliah tapi karena merasa tidak mampu, Ida akhirnya memutuskan keluar dari jurusan hukum dan mengambil jurusan sekretaris yang ternyata sangat cocok untuknya, Sementara Lili meneruskan kuliahnya di jurusan hukum sampai tamat dan meraih gelar lulusan terbaik.
Beberapa bulan kemudian, Lili diterima bekerja di sebuah biro hukum yang cukup ternama di Jakarta, dan dia bertemu dengan Ida di sana, Dengan kecerdasan yang di milikinya dalam memenangkan sebuah kasus yang ditanganinya, dengan cepat karir Lili meningkat, dan sekarang dia dan Ida dapat bekerja bersama-sama.