perasaan saya kah ini? yang tak juga lelah?terlalu kikuk atau kaku, sampai belum satu kata pun yang laku.Â
benar!!! saya menjual cerita sehari. bukan mau kaya tapi tak berdaya kalau harus dilupakan sendiri.
mulanya saya dibayangi ragu, raga yang letih, terbaring pada hayal, jaring laba-laba. rumah yang tak lagi bertuan.
apalagi jarang memang saya mengingat saat sepanjang hari yang sendiri. ta mengasyikkan, tapi juga ta bisa disangsikan.
seperti ngarai yang terbentang sebelum bayang sampai di jurang tempat pengasingan.
1.
PAGI-PAGI.Â
ada gelak di bawah pintu, tersamar derai hujan di atap, sedap, terdengar merdu bersama alunan kasio: kyrie, gloria, sanctus, dan Angus Dei. dan jendela terbuka membentangkan pepohonan rimbun. lalu bau tanah basah menyeruak ibarat bayi yang puas disusui.
saya sempat melek sebentar. memastikan langkah batas. Â detik demi detik menilik syukur semalam dalam doa yang dalam.Â
lalu saya tersungkur lagi. Â menyeka nafas dalam kain panas. sekali-kali jadi malas tak apa. berharap ada yang menyenggol gelas itu. Â sampai jatuh dan berubah berkeping-keping! praaaakkkkk ledaakkkk!Â
2.
SIANG-SIANG