Mohon tunggu...
Leonardo Agastya Kusuma
Leonardo Agastya Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa program studi psikologi yang tertarik dalam bidang humaniora dan sejarah.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Anjing Peliharaan dan Demensia: Menengok Faktor Hormon Cinta dan Fungsi Otak

16 September 2023   16:10 Diperbarui: 16 September 2023   16:12 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seorang Lansia dengan Anjing Peliharaannya | Foto: freepik.com/wirestock

Demensia adalah kondisi di mana seseorang mengalami kehilangan fungsi kognitif untuk berpikir, mengingat, dan menalar yang mengganggu berbagai aktivitas penderitanya karena faktor penambahan usia. Beberapa penderita demensia juga tidak mampu mengendalikan emosinya dan mengalami perubahan kepribadian.

Tingkat keparahannya mulai dari yang paling ringan, memengaruhi fungsi, hingga paling parah ketika seseorang tidak mampu beraktivitas sepenuhnya dan harus tergantung dengan orang lain. Demensia dapat memberikan pengaruh yang serius bagi penderitanya.

Berdasarkan laporan dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2021, diperkirakan akan terjadi pertumbuhan penderita demensia dari tahun 2019 hingga 2050 secara global. Pada tahun 2019, tercatat sekitar 55,2 juta penderita demensia yang lebih dari 60% merupakan warga negara dengan pendapatan menengah ke bawah.

Pada tahun 2030, penderita demensia diperkirakan akan meningkat menjadi 78 juta dan pada tahun 2050 akan mencapai 139 juta.  Setiap tiga detik, satu orang di dunia mengalami demensia.

Perkiraan peningkatan penderita demensia yang terjadi dari tahun ke tahun menunjukkan bahwa isu demensia menjadi salah satu isu yang perlu menjadi perhatian. Demensia yang jelas memiliki pengaruh pada fungsi kognitif tidak dapat disembuhkan.

Sebagai upaya untuk mengurangi dampak demensia, banyak peneliti yang berusaha mempelajari gaya hidup untuk mengurangi kemungkinan atau tingkat keparahan demensia. Secara mengejutkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anjing juga dapat berperan dalam upaya ini.

Interaksi Jangka Panjang dengan Anjing Peliharaan

Interaksi seorang lanjut usia dengan anjing peliharaan merupakan aspek penting dari gaya hidup yang dimiliki. Interaksi tersebut dapat memengaruhi kesehatan fungsi kognitifnya.

Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa hidup dengan hewan peliharaan dapat memberikan pengaruh positif terhadap berbagai aspek kesehatan fisik maupun psikologi seseorang. Penelitian yang dilakukan oleh Grajfoner, Ke, dan Wong (2021) menunjukkan bahwa hewan peliharaan dapat memberikan dampak positif pada beberapa aspek kesejahteraan dan kesehatan mental di masa-masa yang sulit.

Memiliki anjing peliharaan dapat dikaitkan dengan kesehatan jantung yang lebih baik, penurunan rasa kesepian, dan penurunan potensi depresi. Anjing merupakan salah satu hewan peliharaan yang mampu memberikan dukungan emosional untuk melindungi pemiliknya dari pengaruh stres.

Penelitian yang dilakukan oleh McDonough, dkk. (2022) menjelaskan bahwa memiliki hewan peliharaan, khususnya anjing kemungkinan berperan dalam meningkatkan kinerja fungsi kognitif yang dapat menurun karena faktor usia. Hal tersebut menunjukkan bahwa anjing memang menjadi hewan yang memiliki pengaruh yang cukup penting pada fungsi kognitif seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun