Mohon tunggu...
Leonardo Juan Ruiz Febrian
Leonardo Juan Ruiz Febrian Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Manusia yang penuh mimpi. Suka memikirkan dan menulis yang penting dan tidak penting.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Dan Natal Bukan Hanya Sekedar Kemeriahan

25 Desember 2021   09:48 Diperbarui: 25 Desember 2021   10:07 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: Leonardo Juan

Selamat natal di tahun 2021, semoga damai natal, kegembiraan natal, dan sukacita natal membawa kita pada suatu titik ketenangan bersama.

Di tengah pernak pernik, cahaya mengkilap dari lampu natal, kandang natal, hijaunya pohon natal dan lainnya ada pesan yang lebih dari dari itu semua. Bagiku natal bukan hanya mengenai itu. Tetapi makna yang terdapat di dalam natal itu jauh lebih besar dari dari dekorasi natal.

Bagiku natal adalah keluarga, teman-teman, serta orang-orang yang ada di sekitar kita. Bagiku natal soal kesederhanaan, kelengkapan, kebahagiaan serta kepedulian. Itu yang selalu menjadi bahan refleksi dalam setiap natal. Dan tidak lupa juga mengenai kesedihan yang terdapat dalam natal, meskipun natal identik dengan kebahagian tetapi sisi duka tidak boleh dilupakan. 

Refleksi pada tahun kedua di masa pandemi ini, meskipun bangku-bangku Gereja sudah mulai terisi, namun belum bisa terisi penuh menjadi suatu kebahagian dan kerinduan semua umat. Dimana sebelum masa pandemi mengingatkan kita untuk berebutan tempat duduk di Gereja, datang berjam-jam sebelumnya, dan beramai-ramai dengan keluarga besar datang ke Gereja dengan muka bahagia. Kemudian setelah ibadah natal di Gereja dilanjutkan dengan makan bersama dengan keluarga entah di mall, rumah, dan banyak tempat lagi, dilanjutkan dengan berpelukan, cium pipi sesama anggota keluarga, dan yang paling penting pembagian amplop natal, pembagian amplop tidak boleh dilewatkan.

Namun itu dibalik semua itu ada pesan natal, meskipun ini selalu terjadi di setiap tahunnya, tetapi perlu diingatkan kembali agar manusia tidak lupa dengan arti natal sesungguhnya. Terlebih lagi di natal kali ini masih terjadi masa pandemi, tentunya ada catatan khusus dalam natal ini. 

Natal tahun ini banyak orang yang masih ingin berkumpul dengan keluarga tercinta di rumah, tetapi karena keadaan yang tidak memungkinkan maka tidak bisa, bersyukur yang masih bisa berkumpul dengan orang-orang tercinta, di natal ini ada yang kehilangan keluarga karena covid atau penyakit lainnya, kiranya damai natal mampu menyembuhkan itu, pada natal ini ada orang yang ingin kembali beribadah di Gereja namun karena banyak faktor yang menghalangi mereka tidak bisa, bersyukur bagi yang bisa.

Jauh lebih ke dalam, natal tahun ini lebih banyak diajarkan kepada kesederhanaan dan kepedulian, sederhana dalam melakukan segala sesuatu, natal tidak perlu dengan kemewahan yang ada, cukup dengan apa yang kita miliki, cukup dengan keadaan yang ada di sekitar kita tanpa perlu melebihkan. Dan natal tahun ini, dimana diajarkan penuh dengan perjuangan dalam menghadapi pandemi ini dan berbagai kasus lainnya.

Diajarkan peduli terhadap mereka yang lemah, kecil, miskin, korban kekerasan seksual, korban bencana alam. Tahun ini diajarkan untuk selalu setiap waspada terhadap keadaan yang ada. Kepedulian terhadap mereka yang membutuhkan bantuan kita, bersama berjuang untuk menghadapi pandemi ini.

Natal sesungguhnya adalah diri kita sendiri, kandang natal yang berdiri itu adalah diri kita sendiri. Maukah diri kita untuk menjadi tempat berbagi terhadap sesama kita? entah itu berbagi sukacita, berbagi keluh kesah kehidupan, dan berbagi kehangatan bersama. Tidak hanya untuk orang yang kita cintai dan sayangi, tetapi terhadap mereka yang membenci diri kita, maukah diri kita berdamai dengan mereka? atau diri kita hanya menyimpan dendam saja. 

Ikhlas, damai, dan sukacita. Natal selalu menjadi kado yang indah bagi kita semua, bukan hanya yang merayakan, diskon natal menanti, segera belanja ke mall dan pasar terdekat, terima kasih  berkah dalem.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun