Belajar jangan dianggap sebagai beban.
Hai semua bagaimana kabar mu? semoga baik-baik saja, di dalam kondisi yang sudah mulai membaik ini alangkah baiknya kita tidak gegabah dalam mengambil tindakan, kita harus bersiap dengan berbagai skenario yang mungkin saja bisa terjadi. Seperti gelombang 3 covid-19, kita harus bersiap akan hal itu, jangan terlena dan siap siaga.
Setelah vakum beberapa bulan karena tugas dan kesibukan yang ada, akhirnya saya mulai menulis lagi. Apakah dalam kesibukan itu saya tidak bisa menulis?Â
Sebenarnya bisa saja, namun saya beranggapan bahwa lebih baik saya menulis kalau ada waktu kosong dan sudah ada inspirasi, namun pemikiran saya itu salah, menulis itu bebas, tidak perlu menunggu inspirasi, menulis itu sederhana.Â
Contoh anda sedang melihat objek pensil, lalu kuliklah tentang pensil tersebut dalam sebuah rangkaian kata yang akan membentuk tulisan.
Sama  halnya dengan belajar, kita sebagai manusia harus belajar sampai akhirnya kita kembali menjadi debu. Belajar tidak boleh mati, haus akan ilmu dan pengetahuan yang ingin dikejar.Â
Namun di Indonesia ini masih banyak tertanam bahwa belajar ini hanya di sekolah, dan belajar hanya membaca buku pelajaran. Â Padahal belajar cakupannya lebih dari itu.Â
Belajar itu bisa dari berbagai hal yaang kita temui sehari-hari. Dan sebenarnya pengalaman kita adalah bahan pembelajaran dalam sehari-hari.
Terkadang hidup ini aneh. Saat di sekolah kita belajar dulu baru menemukan kesulitan dan permasalahan, sementara dikehidupan dewasa permasalahan dahulu baru kita mendpatkan pembelajaran.Â
Dan hal dasar yang harus diketahui adalah belajar itu bebas, jangan dijadikan beban dalam kehidupan sehari-hari. Belajar untuk kebaikan diri kita, belajar sebagai proses pendewasaan pola pikir dan jiwa raga kita.Â