Mohon tunggu...
Leonard Valentino Ngandiri
Leonard Valentino Ngandiri Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar aktif yang berdomisili di Jakarta

Menulis adalah jalan hidupku

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Tingkat Literasi Lewat Minat Baca

13 September 2022   16:32 Diperbarui: 13 September 2022   16:37 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MEMAHAMI suatu tulisan adalah salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh setiap individu. Indikator seseorang dapat memahami tulisan tersebut atau tidak dinilai dari tingkat literasi individu tersebut. Sayangnya, tingkat literasi Indonesia masih tergolong rendah menurut studi Programme for International Student Assement (PISA) pada tahun 2018 lalu.

Literasi adalah salah satu kemampuan dasar seorang manusia yang umumnya merujuk kepada seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkatan tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Karena literasi merupakan kemampuan dasar seorang manusia, maka ketika memiliki tingkat literasi yang rendah, hal ini dapat menimbulkan sebuah permasalahan bagi individu tersebut.

Pada konteks itu, tingkat literasi Indonesia yang berada di peringkat 71 dari 77 negara di dunia menurut studi PISA pada tahun 2018 menimbulkan sebuah permasalahan besar. Menurut hasil tes PISA tersebut, tingkat membaca responden yang mengikuti tes tersebut memiliki skor sebesar 371. 

Angka ini termasuk angka yang rendah, bahkan bila dibandingkan dengan rata-rata skor dari pihak OECD sendiri sebagai penyelenggara studi PISA yang memiliki skor rata-rata 487. 

Dengan angka skor yang rendah tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat literasi Indonesia dapat tergolong rendah dan masuk kepada kelompok 10 negara yang memiliki tingkat literasi rendah.  

Rendahnya tingkat literasi Indonesia juga dapat disebabkan oleh faktor tingginya angka buta huruf di Indonesia. Data Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2021 menunjukkan bahwa masih ada 9,24% penduduk Indonesia yang berusia diatas 45 tahun yang memiliki kendala buta huruf. Dengan angka penduduk yang memiliki buta huruf yang masih tinggi, muncul lah suatu pertanyaan baru mengenai apakah warga negara Indonesia sudah memiliki kebiasaan membaca sejak usia dini.

Kebiasaan membaca orang Indonesia masih tergolong sangat rendah. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh UNESCO, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah dari soal literasi dunia dalam hal ini riset mengenai minat baca. 

Menurut data dari riset tersebut, minat baca Indonesia hanya sebesar 0,001% yang artinya bahwa dari 1000 orang Indonesia, hanya ada satu orang yang rajin membaca.

Sementara menurut riset yang dilakukan oleh Central Connecticut State University yang berjudul World's Most Literate Nations Ranked pada tahun 2016 yang lalu. Riset yang membahas soal minat baca ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-60 dari 61 negara yang diriset oleh universitas tersebut. 

Dalam ranking iuu, Indonesia berada tepat dibawah Thailand yang menduduki peringkat ke-59 dan diatas negara Botswana yang menduduki peringkat ke-61. Peringkat minat baca ini tidak sebanding dengan penilaian infrastruktur untuk mendukung membaca di Indonesia yang sebenarnya sudah berada diatas negara-negara Eropa.

Mengenai infrastruktur ini kita telah memiliki infrastruktur yang lebih baik untuk menunjang kegiatan membaca dan berliterasi. Ketika dulu, kendala yang dihadapi adalah ketidaktersedianya sumber bacaan yaitu buku akibat terkendalanya logistik dan jumlah buku yang tersedia yang hanya sedikit. Sebagai perbandingannya, pada masa kini, sumber bacaan tersedia secara berlimpah. Sumber bacaan berupa buku sekarang dapat dijumpai dan didapatkan dengan mudah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun