Mohon tunggu...
Leon Bhagawanta Cahyono
Leon Bhagawanta Cahyono Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Sepakbola

Penulis olahraga khususnya sepakbola dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Transfer Cerdas nan Membingungkan AC Milan

24 Juli 2023   16:43 Diperbarui: 25 Juli 2023   11:37 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Christian Pulisic saat diperkenalkan sebagai pemain baru AC Milan (Gambar dari Twitter @acmilan)

Musim 2022/23 menjadi musim yang kurang menyenangkan untuk AC Milan. Memang pada akhirnya tim berjuluk Rossoneri ini mampu menyelesaikan liga di zona Liga Champions namun itu pun dengan penuh perjuangan bahkan hingga pekan terakhir selain itu mereka juga tertolong dengan pemotongan poin yang dialami oleh salah satu rival mereka, Juventus. Menjelang musim 2023/24 ini, AC Milan melakukan pembenahan skuad yang luar biasa walaupun ada beberapa keputusan yang mengundang tanda tanya.

Pergerakan Penuh tanda Tanya RedBird Capital

Pada musim 2022/23 lalu, AC Milan mengalami pergantian kepemilikan di mana Elliott Management menjual sahamnya kepada RedBird Capital sehingga kepemilikan Milan pun berganti menjadi RedBird Capital yang dimiliki oleh pengusaha asal Amerika Serikat, Gerry Cardinale. 

Musim 2022/23, RedBird memang tidak melakukan pergerakan agresif di tubuh klub AC Milan. Namun menjelang musim 2023/24, RedBird menjadi agresif. Hal pertama yang mengundang kontroversi besar adalah pemecatan direktur teknik sekaligus legenda klub, Paolo Maldini. Pemecatan ini disebut karena tidak sejalannya visi antara RedBird Capital dan Paolo Maldini khususnya dalam pergerakan di bursa transfer. 

Pemecatan ini memicu kemarahan fans tidak hanya karena status Paolo Maldini sebagai legenda klub namun juga karena Maldini adalah salah satu figur penting dalam branding AC Milan dan pergerakan transfer AC Milan di bawah Elliott bahkan pemain yang didatangkan di era Maldini mampu membuahkan gelar Serie A pada musim 2021/22.

Pergerakan lain yang memicu kemarahan fans adalah dijualnya sosok yang disebut sebagai calon pemain legenda klub yaitu Sandro Tonali. Pemain tengah asal Italia ini dilepas ke klub Premier League, Newcastle, dengan biaya kurang lebih 70 juta Euro sekaligus menjadikan Tonali sebagai pemain Italia termahal saat ini. Penjualan ini lagi-lagi memicu kemarahan karena Tonali adalah bagian dari starting eleven AC Milan dan bahkan merupakan sosok yang disebut "mencintai klub sepenuh hati." Selain itu, lagi-lagi muncul rumor bahwa penjualan Tonali adalah sebuah penjualan paksa di mana Sandro Tonali dipaksa pergi oleh klub agar klub mendapatkan dana segar.

Pergerakan berikutnya yang boleh dibilang membingungkan adalah gagalnya transfer Daichi Kamada. Sebelum dipecat, Paolo Maldini sempat bergerak sebelum bursa transfer dibuka di mana ia sukses mengamankan servis Daichi Kamada bahkan disebut-sebut sang pemain sudah deal dan sudah menjalani tes kesehatan hanya kurang tanda tangan kontrak saja. 

Namun, kini hampir dipastikan Kamada batal dikontrak oleh Milan dikarenakan kuota pemain non Uni Eropa Milan sudah habis dengan kedatangan Ruben Loftus-Cheek dari Chelsea dan Samuel Chukwueze dari Villarreal. Keputusan ini jelas mengundang tanda tanya apalagi Milan saat ini membutuhkan sosok gelandang serang yang bisa bermain di belakang striker dan itulah posisi terbaik Daichi Kamada.

Transfer Agresif AC Milan

AC Milan mengawali transfer musim panas 2023/24 dengan menjual Sandro Tonali dengan harga fantastis. Berbekal dana penjualan tersebut Milan merekrut Ruben Loftus-Cheek dan Christian Pulisic dengan nominal 16 dan 20 juta Euro. Pembelian ini pun mengurangi kuota belanja non Uni Eropa Milan karena Ruben Loftus-Cheek berasal dari Inggris yang sudah tidak menjadi bagian dari Uni Eropa. Chrisitan Pulisic tidak mengurangi kuota tersebut karena ia memiliki paspor Kroasia dari orang tuanya.

Sebagai informasi, Serie A memiliki kebijakan transfer yaitu tiap klub hanya boleh merekrut 2 pemain Non Uni Eropa di tiap musim transfer sehingga jika ingin merekrut pemain non Uni Eropa lebih dari 2 klub harus memastikan bahwa pemain yang direkrut memiliki paspor negara Uni Eropa.

Pemain berikutnya yang direkrut adalah penyerang muda Luka Romero dari Lazio. Luka Romero yang berdarah Argentina-Spanyol ini disebut-sebut sebagai calon penyerang top yang memiliki segudang potensi. Pembelian ini jelas merupakan transfer cerdas dari AC Milan mengingat usianya yang masih sangat muda (18 tahun) ditambah ia juga sudah memiliki sedikit pengalaman di Serie A dan ia juga direkrut secara gratis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun