Mohon tunggu...
Leon Bhagawanta Cahyono
Leon Bhagawanta Cahyono Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Sepakbola

Penulis olahraga khususnya sepakbola dan badminton

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Agresifitas Arsenal di Bursa Transfer, Bukti Serius The Gunners Mengejar Gelar

19 Juli 2023   10:33 Diperbarui: 23 Juli 2023   07:40 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menjelang dimulainya musim 2023/24, Arsenal melakukan pergerakan transfer yang tidak lazim. Arsenal kini mengeluarkan uang secara jor-joran dan sudah menggelontorkan dana sebesar 231,6 juta Euro untuk merekrut 3 pemain. Bahkan, rekrutan terbaru mereka yaitu Declan Rice resmi menjadi pemain Inggris dengan nominal transfer termahal.

Membahas Rekrutan Baru Arsenal

Bursa transfer musim panas 2023/24, Arsenal sudah mererkut 3 pemain dibuka dengan Kai Havertz dari Chelsea yang direkrut dengan harga 75 juta Euro. Kai Havertz dapat dianggap sebagai pemain yang kurang berhasil di Chelsea setelah berpindah dari Bayer Leverkusen pada musim 2020/21. Namun, hal ini tidak terlepas dari strategi Chelsea yang kurang mendukung untuk pergerakah Havertz yang lebih bebas layaknya di Leverkusen. 

Di Bayer Leverkusen, Havertz menempati posisi gelandang serang yang sering bergerak melalui sisi kanan. Di posisi tersebut, Havertz menunjukkan kualitasnya sebagai seorang gelandang komplit yang tidak hanya membantu serangan namun juga memiliki kontribusi defensif yang tinggi. Havertz juga cukup handal dalam menjaga penguasaan bola.

Perekrutan Kai Havertz memang boleh dibilang menimbulkan tanda tanya besar apalagi 3 musimnya di Chelsea tidak menunjukkan kualitas terbaik Havertz. Namun, apabila Mikel Arteta mampu memberikan keleluasaan lebih besar kepada Havertz bukan tidak mungkin magis Havertz layaknya saat ia di Bayer Leverkusen dapat direplikasi di Arsenal. 

Salah satu metode yang dapat dilakukan Arteta adalah dengan memberikan role yang lebih bebas kepada pemain depan Arsenal sehingga apabila Arteta memainkan Havertz sebagai nomor 9, ia harus bisa untuk bergerak secara bebas dan saling mengisi dengan Bukayo Saka, Martin Odegaard, dan Gabriel Martinelli.

Rekrutan kedua adalah bek asal Belanda yang direkrut dari Ajax Amsterdam yaitu Jurrien Timber. Timber direkrut dari tim asal Amsterdam ini dengan biaya 40 juta Euro. Jurrien Timber ini disebut sebagai salah satu bek muda dengan potensi besar dan menjadi bek yang menarik minat banyak klub besar sebelum didaratkan ke London oleh Arsenal. Jurrien Timber memiliki kemampuan papan atas sebagai bek pembawa bola dengan kontribusi serangan yang tinggi walaupun secara defensif kemampuannya kurang mumpuni untuk ukuran seorang bek.

Jurrien Timber berpeluang besar akan ditampilkan sebagai bek pembawa bola dalam strategi Arsenal seperti yang dilakukan oleh Pep Guardiola pada John Stones di Manchester City. Timber diprediksi akan lebih banyak membantu Arsenal dalam membangun serangan dan meminimalkan tugas defensif apalagi salah satu kelemahan Timber adalah sering terlambat turun ke belakang sehingga menimbulkan area kosong di lini pertahanan, sebuah kesalahan yang juga sering dilakukan oleh Trent Alexander-Arnold yang kini mulai ditransformasikan untuk tampil lebih ke depan oleh Jurgen Klopp.

Nama terakhir adalah Declan Rice. Rice direkrut dari klub London lainnya yaitu West Ham dengan biaya 100 juta Poundsterling dengan tambahan biaya 5 juta Pounds. Biaya ini memastikan Rice menjadi pemain Inggris dengan nominal transfer termahal, melewati rekor Jack Grealish yang dibawa Manchester City dari Aston Villa dengan biaya 100 juta Poundsterling. Jelas rekrutan ini mengundang tanda tanya besar sehingga nominal raksasa tersebut lebih disebut sebagai English tax (biaya lebih besar yang perlu dikeluarkan untuk merekrut pemain asal Inggris).

Declan Rice sendiri adalah pemain yang berposisi utama sebagai gelandang bertahan. Sebagai gelandang bertahan, Rice memainkan peran sebagai garis pertahanan sebelum bek dengan sangat baik di West Ham. Disokong dengan kecepatan yang pas dan fisik yang kuat membuat Rice sulit untuk ditembus dalam permainan 1 lawan 1. Tidak hanya itu, Rice juga pemain yang cerdas sehingga mampu membaca arah permainan tim lawan sehingga ia unggul dalam hal intersep. 

Dengan kecerdasan dan visi permainan tersebut, Rice juga menjadi pemain yang berbahaya bukan karena kontribusi golnya namun karena kemampuannya dalam memberikan passing jauh akurat kepada pemain depan dan menjadi penghubung utama antara lini belakang ke lini tengah ataupun lini depan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun