Mohon tunggu...
Leo Kusima
Leo Kusima Mohon Tunggu... profesional -

Tidak lulus SMA karena sekolah disegel rejim suharto. berkecimpung di bidang transportasi (sistim transportasi) Jembatan/Jalan Layang khusus untuk motor dan sepeda

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kubu Foke Salah Caranya Mengambil Suara dalam Pilkada Putaran 2

12 September 2012   10:03 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:34 867
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika meresmikan gereja katolik di citra 3, Foke berkata,

Foke: Umat Islam Wajib Lindungi Minoritas

Saya adalah suku Tionghoa, suku yang minoritas, terus terang, ucapan Foke tersebut, seakan-akan beliau adalah orang yang sangat BESAR, mau melindungi kami, yang minorotas.  Gayanya seakan-akan tanpa perlindungan beliau, kami habis.


Bung Foke, KAMI TIDAK PERLU PERLINDUNGAN DARI ANDA, KARENA HUKUM RI AKAN / WAJIB MELINDUNGI KAMI ! YANG KAMI PERLU DARI ANDA, ADALAH MENGHORMATI KAMI, SECARA SEJAJAR !  BUKAN SEBAGAI ATASAN DAN BAWAHAN !  HUKUM RI MENYATAKAN SEMUA ETNIS DAN AGAMA, TIDAK PANDANG MINORITAS ATAU MAYORITAS, MEMPUNYAI HAK DAN KEWAJIBAN YANG SAMA !


Tapi dalam kenyataan, warga DKI yang tidak pilih orang Betawi, akan kamu cabut KTP-nya, wajarkah seorang gubernur dan cagub berucap demikian ?  Cawagub anda bilang, jika tidak memilih orang Betawi,  keluar dari Jakarta.


(Nara, sapaan akrab Nachrowi, dianggap telah melontarkan pernyataan yang tendensius dan mengandung muatan Suku, Agama, Ras dan Antar golongan (SARA). Dalam acara tersebut Nara mengatakan, "Saya mengingatkan kepada kaum Betawi, tidak ada pilihan lain, selain satu untuk semua. Silakan keluar dari Betawi jika tidak memilih orang Betawi." http://metro.news.viva.co.id/news/read/350493-kubu-jokowi-laporkan-pernyataan-nachrowi-ramli )


Orang Betawi yang tidak mau pilih Foke-Nara disuruh keluar dari Betawi, lalu kita kaum minoritas ? kalau tidak memilih Foke-Nara,CABUT ktp,  masuk ke NERAKA ? Inilah gaya seorang pejabat angkuh, yang tidak mengerti perasaan rakyat.  Mereka berpikir,  jika kita "dilindungi" oleh Foke adalah suatu kemurahan (Bukan Kewajiban) !  Gaya pejabat angkuh begitu mana bisa mendapat dukungan rakyat bawah yang merupakan jumlah mayoritas?  Tidak heran, suatu new comer Jokowi dengan gaya merakyat dapat segera mendapat hati orang bawahan dan memenangkan putaran pertama.


Minoritas, suku Tionghoa, termasuk suku Betawi, penganut agama minoritas, idak perlu dilindungi, yang perlu hak dan kewajiban yang tertuang dalam undang-undang dilaksanakan, dihormati, termasuk hak BEBAS MEMILIH PIMPINAN YANG DIHORMATI, DIKAGUMI ! Anak kandungnya FOKE - NARA suku Betawi yang tidak memilih orang Betawi (kebebasan memilih, berbicara dll) saja mau diusir keluar Betawi, apalagi minoritas Tionghoa, Batak, Dayak, Manado, Bali ?


Bagaimana kita bisa percaya ucapan Foke akan dilaksanakan ?  Atau maksud Foke - Nara, jika anda memilih kami, saya lindungi, jika tidak saya usir atau cabut KTP ? Ini apa bedanya dengan orang dunia hitam yang menerima uang keamanan / uang perlindungan terhadap pedagang kaki lima, pedangan di toko-toko?  bila tidak bayar, saya usir kamu dari Lakasi PKL ?


Sekedar informasi, setelah ucapan Rhoma di ekspose di TV, mayoritas kaum Tionghoa yang saya ketemu, 90% menyatakan dukungan kepada Jokowi, dan 9,8% memilih Golput,   hanya 1-2 orang yang mau mendukung FOKE.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun