[caption caption="george soros_sumber_businessfinancenews.com_"][/caption]
(By. Dasa Novi Gultom)
Skeptisme atas pembocoran Panama Papers, dari meraba, mengelus, perlahan membentuk lekuknya, seperti artikel sebelumnya (baca: Panama Papers Mahakarya Ilusi). Kitab suci Panama Papers, ayat per ayat yang digunakan untuk menyerang berbagai kekuatan di banyak negara, mulai digugat oleh para 'Jedi' Wikileaks. Ya, The Force Awakens.
Bukan lagi menjadi pecandu Wikileaks, namun sebagai sumber yang reasonable, kenyataannya Wikileaks membuka bahwa Panama Papers adalah mahakarya spekulan gaek, George Soros melalui jurnalis besutannya di ICIJ. Cuitan Wikileaks di Twitters jelas memposisikan bahwa Wikileaks berada dikutub berbeda dari Panama Papers.
[caption caption="wikileaks twitt1"]
[caption caption="wikileaks twitt2"]
Para peramu dari Konsorsium Jurnalis Investigasi Internasional, The International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) merupakan bagian proyek yang dibiayai oleh George Soros, melalui Organisasi non pemerintah Pusat Integritas Publik, American liberal Non-Governmental Organization Center for Public Integrity, milik Soros.
Pusat Integritas Publik Amerika (The United States Center for Public Integrity), dan ICIJ telah bertahun melakukan perang media ala Soros, diantaranya menyerang Koch bersaudara, milioner yang berasosiasi dengan sayap kanan Partai Republik. Pada prosesnya para jurnalis Soros ini dinyatakan melakukan penipuan, pelanggaran hukum USA, dan mendistorsi fakta.
Beberapa dari kelompok jurnalis independen yang disponsori oleh George Soros adalah, Open Society Foundation (yayasan Soros), The McArthur Foundation, Sunlight Foundation, Knight Foundation, Ford Foundation, Rockefeller Foundation, Carnegie Endowment, Omidyar Network of the founder of eBay, ultra liberal, globalist Pierre Omidyar, dan banyak lagi.
Wikileaks menyindir ICIJ yang cicil mencicil dalam mengeluarkan data Panama Papers. Wikileaks meminta agar semua data Panama Papers dapat dibuka dan diakses publik, dengan demikian kebenaran dan keaslian dokumen dapat diverifikasi.
Juru bicara Wikileaks, Kristinn Hrafnsson, melalui media Belfast Telegraph, secara terang meminta ICIJ membuka semua dokumen Panama Papers. "Ketika mereka mengatakan ini merupakan jurnalisme yang bertanggungjawab, saya total tak sependapat dengan nada tersebut," tandas Hrafnsson.