Mohon tunggu...
Money Pilihan

Serangan Balik Iran-Rusia-China, No Dolar!

11 Februari 2016   13:36 Diperbarui: 11 Februari 2016   15:37 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Iran Rusia china_sumber_muslimvillage.com_"][/caption]Hanya dalam hitungan pekan, keceriaan Iran karena dicabutnya sanksi serta embargo atas ambisi nuklir Iran, sirna. Negeri para Mullah tersebut menyadari mereka sedang dalam perang ekonomi global.

Hilangnya embargo sedikit menguntungkan Iran, yg secara otomatis dapat menggunakan 30 miliar dolar aset yang dibekukan, dari total sekitar 100 milar dolar yg dibekukan. Dengan sisa aset yg segera aktif.

Namun Iran kebingungan untuk menjual minyaknya dengan harga hanya kisaran 30 dolar/ barel, yang sesekali menyentuh 27 dolar/ barel. serba salah memang, bila Iran menjajal minyaknya ke pasar dunia, maka harga minyak akan tertekan dan terus jatuh, karena kelebihan suplai.

Menteri perminyakan Iran, Bijan Namdar Zanganeh, menegaskan bahwa turunnya harga minyak merupakan kesengajaan dari beberapa anggota OPEC, merujuk pada Saudi, UEA, dan Kwait. Menurutnya motifasi politik begitu besar dalam jatuhnya harga minyak dunia, terkait perang ekonomi oleh Saudi - USA. (baca: Perang Ekonomi Global, Duet USA - Saudi)

"Jika memang ada keinginan politik, harga minyak seharusnya sudah dalam posisi seimbang hanya dalam satu pekan," tandas Zanganeh. Keadaan ini, lanjut dia, merugikan banyak negara penghasil minyak, termasuk yang mengangotai OPEC.

Kelebihan kuota saat ini sekitar 2,5 juta barel/hari, mengakibatkan minyak turun nyaris menyentuh dasar 27 dolar/barel pada Januari 2016, jauh dibandingkan pada pertengahan 2014 yang dihargai 115 dolar/barel.

Dengan masuknya produksi Iran 500 ribu barel/ hari, tentu akan memberi efek kejut negatif pada pasar dunia. Analisis Bank Dunia, Shantayanan Devarajan, masuknya minyak Iran akan membuat harga minyak turun sekitar 13 persen, tentunya suatu dampak yang tidak diinginkan terutama Iran.

Meski geram pada OPEC yang tidak memotong kuota produksi, Iran menyatakan tetap membuka peluang dialog untuk membicarakan kesepakatan pemotongan produksi, terutama pada kelompok Arab Saudi.

No Dolar

Iran bersama negara yang membekingi, Rusia dan China, tampaknya sudah sepakat untuk bereaksi atas perang ekonomi yang dilancarkan oleh USA - Saudi. Mereka tidak akan menggunakan mata uang dolar amerika Serikat untuk transaksi minyaknya, yang dapat saja berimbas pada semua transaksi.

Aksi balasan tampak jelas, Iran meminta sisa hutang minyak beberapa negara dibayar menggunakan Euro, sebelum terkena embargo negara seperti Yunani, Itali, Belanda dan Jepang, belum sempat melunasi pembayaran minyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun