Mohon tunggu...
Sosbud Pilihan

Ketika Saba Ahmed Memilih Donald Trump

26 Februari 2016   15:06 Diperbarui: 26 Februari 2016   15:13 576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Saba Ahmed_Sumber_media.oregonlive.com_"][/caption]

 

(By. Dasa Novi Gultom)

Aneh, terkejut, bingung, mungkin terlintas di benak banyak orang ketika mengetahui seorang muslimah Amerika, Saba Ahmed, menyatakan bahwa Donald Trump dari Partai Republikan Amerika Serikat, merupakan kandidat yang pantas memimpin negara adidaya tersebut.

Wajar ketika pilihan Saba membuat logika berpikir seakan kontra keakalan. Donald Trump sendiri terkenal dengan kampanye yang kental nilai anti muslim, namun Saba melihat Trump cukup menjadi opsi yang masuk akal.

Dalam tulisan Saba Ahmed yang didaur jurnalis Reuters, Rebecca Cook, Saba menyatakan pandangan ekonomi dan nilai keluarga membuatnya lebih dekat dengan Partai Republikan. "Saya percaya platform ekonomi Trump, dia bisa menjadi kunci dalam mengatasi krisis budget. Saya percaya iman saya menjadi bagian dari alasan itu," tandas Saba.

[caption caption="saba ahmed/ Sumber : Oregonlive.com"]

[/caption]

Tentu alasan ini belum cukup untuk memberikan penjelasan. Banyak pihak yang memandang Donald Trump bak kembaran pemimpin Nazi, Adolf Hitler, kenapa tidak dengan Saba Ahmed. Bukankan Hitler mengejar kuasa melalui propaganda fasis, demikian pula Trump.

Hitler dan Trump bersama mempromosikan deportasi masal, bersama menjanjikan akan membuat negara hebat kembali, bila Hitler menerapkan fasistem anti Yahudi maka Trump anti Muslim. Keduanya menyalahkan imigran atas masalah negara, Hitler ingin menerapkan tanda khusus untuk Yahudi begitupula Trump yang menginginkan identitas khusus bagi muslim.

Jadi kenapa, Saba? Ya, muslimah ini mengakui bahwa kandidat presiden USA memainkan strategi emosi yang menakutkan, namun tetap ia melihat Trump sebagai suatu bentuk logika akal yang pantas diterima.

Dalam sesi interview dengan jaringan televisi Al Jazeera, Saba menyatakan tidak sepakat dengan strategi kampanye anti muslim yang ditebarkan Kandidat Partai Republikan seperti Donald Trump dan Ben Carson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun