Mohon tunggu...
Vox Pop Pilihan

Kereta Cepat Kemahalan? Gak Juga....

4 Februari 2016   14:01 Diperbarui: 5 Februari 2016   02:34 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagi tren topik tentang "kereta cepat kemahalan". Tulisan yang terbaca dari beberapa situs berita, menarik, namun cukup menggelitik.

Menggelitik, karena perbandingan tersebut tak menyebut detil konstruksi dari proyek pembangunan jalur kereta cepat.

Membandingkan antara pembangunan sistem di Iran dan Indonesia. Patut diketahui bahwa sistem kereta cepat yang sedang dibangun di Iran adalah jalur sekitar 400 km, yang hampir 100 persen berada di atas tanah.

Proyek ini dikerjakan oleh perusahaan China, China Railway Engineering Corporation (CREC), dengan biaya estimasi awal adalah 2,7 miliar dolar. Dengan target pada 2018-2019, dapat menghubungkan kota Teheran - Isfahan. Biayanya sekitar $ 0,675 miliar/ 100 Km.

Sementara kereta cepat Indonesia yang ditangani perusahaan China yang sama, menelan biaya sekitar 5,5 miliar dolar, untuk jalur Jakarta - Bandung, sekitar 150 km. Biayanya sekitar $ 3,667 miliar/ 100 Km. Tanpa analisa, tentunya jumlah tersebut jauh dengan biaya yang dikeluarkan Iran.

Namun yang menjadi catatan krusial adalah sebagian besar jalur kereta cepat Indonesia berada di bawah tanah. Namun, Tetap saja banyak yang akan mempertanyakan. Karena itu sebaiknya kita membandingkan pembangunan jalur kereta cepat dengan spesifikasi medan yang sama. Yakni, pembangunan jalur kereta api cepat Amerika Serikat yang sedang dibangun.

Jalur kereta cepat San Francisco - New York, sedang dikerjakan saat ini, sebagian besar merupakan jalur bawah tanah. Total panjang jalur yang akan dibangun sekitar 2.140 Km. Dibagi dua fase, fase I (840 Km), fase II (1.300 Km).

Biaya awal yang disetujui adalah 68 miliar dolar bagi pengerjaan fase I (840 Km), sebenarnya para konsultan memperhitungkan setidaknya biaya pembangunan Fase I jalur kereta cepat San Francisco - New York sekitar 98 miliar dolar, 30 miliar dolar lebih besar dari anggaran yang disetujui.

Ini bearti pembangunan kereta cepat USA dengan spesifikasi medan bawah tanah, sekitar $ 8,1 milar / 100 Km. Biaya ini jauh lebih mahal dibanding yang dibangun Indonesia yakni $ 3,667 miliar/ 100 Km.

Biaya kereta cepat California USA ini dibangun dengan menekan banyak pengeluaran, juga dikerjakan oleh manajemen daerah bukannya swasta, yakni the California High-Speed Rail Authority (CHSRA), yang dipimpin langsung oleh gubernurnya.

Namun tetap saja, estimasi pembiayaan akan terus melonjak, dengan realitas bahwa jalur tersebut sebagian berada di bawah tanah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun