Angka dan data riset tersebut tidak konsisten dengan fakta yang dikisahkan para keluarga. Akibatnya otoritas kesehatan memulai penyelidikan atas Dr Andrew Wakefield, butuh 12 tahun penyelidikan metode sains akhirnya Wakefield dinyatakan bersalah memanipulasi riset.
Anti vaksin memang berdampak pada negara maju, namun relatif sangat kecil, karena sistem kesehatan yang mumpuni serta fasilitas kesehatan yang tersebar luas. Namun, gerakan anti vaksin ini mempengaruhi mindset populasi dan pengambil kebijakan di negara berkembang, dampaknya tentu masif.
Peradaban negara berkembang, tanpa vaksin, akan rentan terhadap berbagai wabah, menghancurkan sendi kehidupan di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan. Para fasis dibalik layar, tidaklah bodoh, mereka paham benar akan dampak tersebut dan memang berniat agar hal tersebut terus terjadi.
Mereka punya cukup uang untuk melakukan riset jika benar vaksin memiliki bahaya yang mengancam manusia, punya reputasi untuk menyampaikan secara resmi. Namun sampai saat tak satu pun realitas bahaya vaksin dapat mereka sampaikan yang terbukti ilmiah.
Sejujurnya, karena memang motivasinya bukan untuk membuktikan vaksin berbahaya, namun bertujuan menyebarkan ketakutan tentang vaksin, agar jutaan manusia di belahan bumi lainnya mengalami penderitaan, di sinilah Fasisme tersebut menjadi nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H