Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

2023 Antara Ramalan, Propaganda, dan Faktual

22 Maret 2016   10:53 Diperbarui: 22 Maret 2016   11:34 646
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="2023_sumber_theawsc.com"][/caption] 

 

(By. Dasa Novi Gultom)

Media sosial alias Medsos, media eksistensi, promosi, saling labrak, empati, antipati, dan tentunya ladang akan informasi, baik yang bermanfaat maupun palsu/ hoax. Medsos menjadi tolok yang lumayan bagi menilai sosio emosi yang sedang berkembang di tengah netizen, begitu juga mengetahui perkembangan dogma yang kebanyakannya absurd.

Suatu yang lumrah melihat kritik, sindiran, umpatan, maupun foto pedas yang diunggah oleh netizen ke belantara Medsos. Seperti seorang friendster di FB yang mengkritisi kurangnya perhatian dunia terhadap tragedi bom di Turki jika dibanding penyerangan di Prancis.

Bukan hal tersebut yang membuat akal sedikit nakal, tentunya dengan keprihatinan yang sama atas musibah Turki dan Prancis. Namun, terdapat satu bait catatan kaki dari link foto yang dibagikan netizen yang kemudian menarik perhatian.

"Teruslah kita dengungkan agar misi 2023 tetap menggelora dan tidak redup di tengah-tengah guncangan yang begitu dahsyat," demikian bunyi catatan kaki yang sangat mungkin tidak terlalu diambil pusing oleh banyak netizen.

[caption caption="Dasa Novi Gultom_FB Wall_2023"]

[/caption]

[caption caption="Dasa Novi Gultom_FB Wall_2023_2"]

[/caption]

Ya, sedikit banyak dogma tahun 2023 tersebut terasa tak asing, yang menjadi pokok perhatian ternyata dogma kisah 2023 menyebar manis di Medsos, kisah ajaib dari para ahli ramal.

Demikian ramal-meramal dengan bumbu teologis dapat pembaca budiman temukan dalam banyak situs Indonesia dan Malaysia mengenai 2023 (mudah dibaca karena serumpun bahasa). Sebentar lagi kiamat! Akhir jaman tiba! Begitulah topik para ahli ramal mengolah kisah di situsnya, dengan memanfaatkan sisi religius dan eksploitasi bebas atas mulianya ayat langit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun